Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

14

      tanah yang subur dan produktif, manufaktur, pertambangan dan
      sektor ritel masih ditangan beberapa orang minoritas kulit putih
      dan mereka enggan melepaskannya. Masyarakat setempat
      tidak berdiri sendiri, mereka memproduksi dihasil tanam di
      negara sendiri. Orang-orang asing bertanggung jawab atas alat-
      alat produksi, sementara orang-orang lokai penyedia tenaga
      kerja saja.

6) Pada tahun 1998 pemerintah Zimbabwe merubah Konstitusi
      untuk menghadapi beberapa orang petani kulit putih yang tidak
      bersedia menjual tanah mereka untuk redistribusi. Pemerintah
      termasuk klausul dalam konstitusi memungkinkan untuk
      mengidentifikasi lahan tidur dan memperoleh distribusi tanah.
      Pemerintah Inggris kemudian dipimpin oleh Mr Toney Blair tidak
      sependapat dengan apa yang pemerintah Zimbabwe lakukan.
      Pemerintah Inggris merasa bahwa pemerintah Zimbabwe telah
      melanggar hak milik petani kulit putih dan bahwa amandemen
      konstitusi itu dimaksudkan untuk menghalangi para petani kulit
      putih menggarap tanah mereka.

7) Ada kesalah pahaman diplomatik antara pemerintah Zimbabwe
     dan pemerintah Inggris atas pembebasan lahan di Zimbabwe
     yang berakhir dijalan buntu. Pemerintah Inggris kemudian
     menunjukkan bahwa meskipun ada kesepakatan untuk
     mendanai distribusi tanah di Zimbabwe, mereka tidak ada
     kewajiban untuk menggunakan uang pembayar pajak Inggris
     untuk mendanai distribusi tanah di Zimbabwe. Pemerintah
     British kemudian berhenti mendanai program distribusi tanah.
     Karena perselisihan ini, pemerintah Zimbabwe diamandemen
     untuk memungkinkan wajib memperoleh tanah dari petani kulit
     putih tanpa pembayaran tanah. Satu-satunya pembayaran yang
     akan dilakukan adalah pada perbaikan seperti bendungan,
     bangunan irigasi dll. Alasan untuk tidak membayar nilai tanah
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15