Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
18
16) Namun, sejak ekonomi 2009 Zimbabwe menunjukkan tanda-
tanda perkembangan ekonomi yang semakin mapan, meskipun
sanksi ekonomi masih di diterapkan. Setelah hampir satu
dekade kontraksi 2001-2009, ekonomi Zimbabwe mencatat
pertumbuhan riil lebih dari 9% pada tahun 2010 dan 2011, yang
sebelumnya melambat pada tahun 2012 karena panen buruk
dan disebabkan oleh kekeringan serta penurunan pendapatan
dari hasil tambang berlian. Namun, pemerintah masih
menghadapi sejumlah masalah diantaranya: ekonomi,
kekurangan modal, tekanan pribumisasi sedang berlangsung,
ketidakpastian kebijakan, beban ekstemal yang besar, lapangan
keija formal yang tidak cukup dan tentu saja sanksi ekonomi
dari negara lain.
17) Sampai menjelang 2009, Reserve Bank of Zimbabwe rutin
mencetak uang untuk membiayai defisit anggaran dan
penyebab laju hiper inflasi. Penggunaan mata uang Amerika
Serikat dan Afrika Selatan sebagai sarana perdagangan pada
tahun 2009 mengakhiri hiperinflasi yang naik terus. Sehingga
stabilitas harga dapat dipulihkan meski terkena masalah
struktural yang terus menghambat pertumbuhan ekonomi
berbasis luas.
18) The Reserve Bank of Zimbabwe tidak lagi mendata penerbitan
selisih moneter kecuali untuk deposito bank. Mata uang
Zimbabwe berhenti beredar pada tahun 2009 dan sejak saat itu
uang Amerika Serikat dan Afrika Selatan telah menjadi mata
uang yang paling banyak digunakan di Zimbabwe sebagai
sarana perdagangan. Tidak ada perkiraan jumlah mata uang
asing yang beredar di Zimbabwe pada saat itu.
8. Situasi Inflasi di Zimbabwe.
a. Inflasi dapat digambarkan sebagai kecenderungan tingkat harga
umum meningkat selama waktu tertentu. Hal ini dapat juga

