Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
42
14. Pokok-Pokok Persoalan Yang Ditemukan
a. Rendahnya kualitas SDM pemimpin tingkat nasional. Masih
ditemukan pemimpin tingkat nasional yang tidak memiliki
kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan perannya
sebagai pemimpin nasional baik soft kompetensi maupun hard
kompetensi terutama integritas dan komitmennya dalam
mewujudkan good governance maupun clean government .
Adanya pengaruh budaya konsumtif dan hedonis dari para
pemimpin tingkat nasional, dimana dalam kehidupan sehari-
hari tidak menampakkan kehidupan yang sederhana dan
cenderung menunjukkan kemewahan sehingga tidak dapat
berperan sebagai contoh teladan yang baik terhadap yang
dipimpinnya. Hal ini yang mendorong seorang pemimpin
melakukan korupsi .Para Pemimpin lebih menonjolkan
kepentingan pribadi dan golongan daripada kepentingan
Masyarakat , bangsa dan Negara Hal tersebut disebabkan
karena sistem rekruitmen pemimpin yang tidak menerapkan
sistem meritokrasi yang memperhatikan kompetensi dan track
record calon pemimpin nasional.
b. Belum sempurnanya sistem tata laksana pemerintahan dan
tata poltik nasional yang mendukung meningkatnya peran
pemimpin tingkat nasional. Program reformasi birokrasi yang
selama ini tengah berlangsung masih belum menampakkan
hasil yang optimal sehingga tata laksana pemerintahan belum
berlangsung secara efektif dan efisien , terutama dalam hal
sistem pembinaan penyelenggara Negara dan sistem
pengawasan sehingga belum mampu mencegah praktek
korupsi , kolusi dan nepotisme. Disamping itu rekruitmen dan
pendidikan politik masih diwamai dengan sikap pragmatisme
dan cenderung menghalalkan segala cara termasuk politik
uang sehinggga mengesampingkan sistem meritokrasi yang
lebih memperhatikan kompetensi dan rekam jejak.

