Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
berserikat, kebebasan menyampatkan pendapat, pertindungan terhadap hak
masyarakat dan iklim perekonomian yang iebih kondusif.
Nam un di samptng itu, terdapat beberapa kecenderungan yang ktirang
kondusif, misalnya muncuinya ego kewiiayahan atas dasar kesukuan,
kedaerahan, dan muncutnya disparitas antarwitayab sebgai akibat terjadinya
penguasaan kekayaan daerah secara otonom. Hal lain yang meresahkan
masyarakat adalah adanya kebebasan pemenuban bak tanpa memperdufikan
kewajiban serta muncuinya gejala-gejala kebebasan tanpa kontrol. Kebebasan
ini dibarengi dengan faktor ekstemal yang berpeluang menjadi tantangan atau
hambatan terbesar bagi kebudayaan Indonesia adalah globaKsasi dan
perkembangan teknologi yang eksistennya saling mengait satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas, perkembangan iingkungan nasional akan
ditinjau dari berbagai aspek atau gatra:
a. Geograb
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas Iebih
dari 13.000 putau besar dan kecit dengan tuas witayab perairan 2/3 dari
wilayah kedaulatan negara yang ditetapkan dengan U N C L O S 8238.
Dengan posisi yang strategis dan konstelasi geografts yang
terdiri atas beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh taut atau seiat, dan
berbagat suku bangsa dan babasa, maka Indonesia memtHkt tingkat
kemajemukan yang sangat tinggi. Secara faktual hal ini tidak hanya
dHihat sebagai kekayaan budaya, tetapi sekatigus barus dilthat sebagai
suatu kerawanan, terutama terhadap masalah persatuan dan kesatuan
bangsa.
Dilihat dari segi pembentukan peraturan perundang-undangan,
kondtsi masyarakat Indonesia yang majemuk di satu sisi sebagai
khasanah kekayaan yang sangat berbarga tetapi di sisi lain dapat
Konvensi P B B tentang Hukum Laut Internasional Tahun 1982 yang telah diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor17Tahun 1985
53

