Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
58
g. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya Kalimantan Barat saat ini pada umumnya
relatif baik terutama setelah berlalunya masa krisis sosial budaya
akibat terjadinya konflik antar oknum etnis sekitar tahun 2000-an.
Kemajuan ini ditandai dengan semakin kokohnya persatuan dalam
keragaman, tumbuhnya suasana kehidupan yang penuhtoleransi,
berkembangnya budaya damai dan kemauan menyelesaikan masalah
dengan tanpa kekerasan, serta kondusifnya interaksi antarbudaya.
Selain itu juga teijadi penguatan peranan kearifan lokal dalam bingkai
nasional serta peningkatan pemahaman terhadap keragaman sosial
budaya sehingga kondusifnya interaksi antarbudaya secara positif dan
konstruktif.
Pada bidang budaya relatif mengalami peningkatan, namun
demikian pembangunan karakter atau jatidiri dan kultur masyarakat
yang lebih konstruktif, seperti sikap menghargai dan mampu
mengaktualkan nilai budaya iuhur, kearifan iokai, kekeluargaan,
solidaritas sosial, nasionalisme, serta kultur mandiri, kerja keras dan
kreatif-inovatif, masih belum meningkat dan belum berkembang secara
merata.
Dalam bidang agama, terutama yang berkenaan dengan
kesadaran melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat
tampak beragam dan mengalami peningkatan yang bervariasi. Pada
sebagian masyarakat, kehidupan beragama belum menggambarkan
penghayatan dan penerapan yang optimal terhadap nilai-nilai ajaran
agama yang dianutnya. Kehidupan beragama pada masyarakat masih
pada tataran simbol-simbol keagamaan dan belum pada substansi
nilai-nilai ajaran agama. Mayoritas umat beriman masih berada pada
situasi kehidupan sosial, ekonomi, dan keagamaan yang marginal.
Keadaan ini berdampak pada lemahnya ketahanan beragama/
kepercayaan, kreativitas umat beriman, dan eksistensi lembaga
keagamaan/kepercayaan. Ini tercermin antara lain dari rendahnya
kemampuan mereka dalam menyikapi dinamika perubahan sebagai

