Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
46
termasuk juga aktor-aktor baru. Perihal keamanan yang secara tradisional
merupakan domain negara, sekarang menarik perhatian aktor-aktor lain di luar
negara, karena pemerintah dan organisasi internasional tidak mampu lagi
mempertahankan fungsi pengawasannya.14
Berbagai permasalahan dan konflik global serta regional, apabila tidak
segera di antisipasi akan berdampak pada perkembangan kondisi dalam
negeri Indonesia sebagai negara kepulauan yang tidak mungkin menutup diri
dari pengaruh diatas. Dengan memanfaatkan posisinya yang strategis di jalur
transportasi dunia, Indonesia dapat berperan aktif dalam percaturan politik
internasional. Diktum yang menyatakan negara penguasa Samudera Hindia
akan mampu mendominasi Asia menyebabkan banyak negara bersaing dan
ingin intervensi langsung untuk mengamankan Asia Tenggara, khususnya
Selat Malaka yang merupakan alur laut penting di abad 21.15 Dengan
demikian besarnya peran Selat Malaka sebagai jalur pelayaran dan
perdagangan dunia. International Maritime Organization (IMO) yang
merupakan badan dunia untuk keselamatan pelayaran memberi perhatian
khusus pada keamanan pelayaran di Selat Malaka.16 Ancaman terorisme di
Asia Tenggara dan penilaian terhadap lemahnya pengamanan Indonesia
terhadap masalah ini juga menyebabkan AS berkeinginan untuk turun tangan
mengamankan Selat Malaka.17 China juga mempunyai kepentingan yang
sama terhadap pengamanan di perairan Asia Tenggara, sehingga hadirnya
militer AS secara langsung di kawasan ini akan mengundang pula masuknya
kekuatan militer China di wilayah yang sama.18 Kehadiran negara-negara
besar yang walaupun bukan negara kepulauan namun memiliki visi dan
14 Yasmin Sungkar, “Pergeseran Isu Keamanan Tradisional ke Non-TradisionakSebuah Pendahuluan",
dalam Isu-Isu Keamanan Strategis dalam Kawasan ASEAN (Yasmin Sungkar ed.) Jakarta; UPI, 2008:9-10
15 Chasing ghosts The notion that geography is pow er is m aking an unwelcome com eback in A sia httpJ /
www. econom ist com /node/13825154?story_id=13825154 Jun 11th 2009
16 Caroline E. Foster, “Counter-Terrorism and the Security of Shipping in South East Asia", dalam
Maritim security - International Law and Policy Perspective from A ustralia and N ew Zaland, Natalie
Kleinetc. (ed),London; Routledge, 2 0 1 0 :1 4 5
17 K.S. Nathan, “The Dynamic Growth Order in East and Southeast Asia: Strategic Challenges and prospects
in Post-9/11 Era", dalam Continent Coast Ocean (Ooi Kee Beng and Ding Choo Ming ed.), Singapore;
ISEAS, 2007:203-204
18 Evelyn Goh, “Singapore’s Reaction to a Rising China.Deep Engagement and Strategic Adjustment"
dalam China and Southeast Asia - Global Changes and Regional Challenges, Ho Khai Leong and
Samuel C.Y. Ku (ed.), Singapore; ISEAS, 2005: 310-324

