Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

31

pengelolaan sumberdaya hutan meningkat secara proporsional; dan f.

Akses masyarakat lokal dan masyarakat adat terakomodir.

Namun demikian, pencapaian Rencana Strategis tersebut belum

optimal karena sejumlah indikator sebagai berikut:

a. Terjadinya deforestasi

Sampai dengan saat ini, deforestasi melalui penebangan atau

pembakaran hutan, baik yang disebabkan konflik kepemilikan/

penguasaan lahan atau karena kurangnya kepedulian masyarakat

terhadap pemanfaatan hutan lestari serta dampak terhadap

lingkungan hidup masih terus berlangsung. Data tabel di bawah ini

menunjukkan bahwa tahun 2012 saja kejadian kebakaran hutan

mencapai 8.268,650 hektar atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya,

yaitu tahun 2011 dan 2010, yang masing-masing tercatat 2.612,090

hektar dan 3.493,120 hektar.

Tahun  Area Terbakar (ha) Sum ber

1982-1983 3.600,000               Bapedal, Cida, Cepi

1987   49.323,000                 Bapedal, Cida, Cepi

1991   118.881,000                Bapedal, Cida, Cepi

1994   161.798,000                Bapedal, Cida,'Cepi

1997-1998 9.800.000,000           ADB

1999   44.090,000                 Kemhut

2000   8.255,000                  Kem hut,

2001   14.351,000                 Kemhut

2002   36.691,000                 Kemhut

2003   3.745,000                  Kemhut

2004   13.991,000                 Kemhut

2005   13.328,000                 Kemhut

2010   3.493,120                  Kemhut

2011   2.612,090                  Kemhut

2012   8.268,000                  Kemhut

Tabel 1. Kebakaran Hutan dan Lahan di In d o n e sia .4d

        40 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2013, Rencana Kontinjensi
Nasional Menghadapi Ancaman Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan, Jakarta, hal. 9
   12   13   14   15   16   17   18