Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
51
sarana komunikasi ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi
terputusnya jalur komunikasi antara pesawat dengan posko tempur
sergap sehingga bisa menggunakan alat komunikasi tersebut untuk
meminta bantuan posisi terakhir dari pesawat baik dengan posko KRI
maupun dengan Posko Radar.
d. Peralatan Sistem Perang Elektronika Yang Diharapkan. Untuk
mengantisipasi perkembangan teknologi dimasa mendatang, maka
pembangunan kemampuan dan kecanggihan aiat utama sistem senjata
yang dimiliki baik yang berperan sebagai kekuatan penyerang (Straight
Power) maupun sebagai kekuatan penangkal (Detterent Power) harus
dapat diandalkan dalam melaksanakan tugas penyergapan terhadap
sasaran-sasaran udara. Kemampuan yang dimiliki tersebut harus
didukung oieh kemampuan peralatan dalam menghadapi peperangan
elektronika. Oleh karena itu konsep penggunaan peralatan pernika
harus melekat dan bersinerji dengan seluruh kekuatan alutsista yang
digunakan serta dilengkapi dengan kehandalan dari sitem K4I
(Komando, Kendali, Komunikasi, Komputerisasi dan Intelijen), serta
didukung dalam tataran alur Komando, jalur Komando dan sejauh mana
rentang kendalinya. Kemampuan demikian akan memberikan daya
penghancur yang tinggi dalm rangka upaya memenangkan suatu
peperangan. Adapun wujud dari penyelenggaraan kegiatan peperangan
elektronika yang diharapkan dapat dibedakan dalam 4 (empat) kegiatan,
yang melekat pada alutsista dan sistem K4I, yaitu Pernika awal
(Elactronic Support Measure/ESM), Perlawanan Elektronika Electronic
Counter Measure/ECM), Pencegahan perlawanan elektronika Electronic
Counter Counter Measure/ECCM), dan Elektronik Intelijen (Intelijen
Electronic). Kemampuan peperangan elektronika yang ideal sejalan
dengan penggunaan alutsista, merupakan kebutuhan yang tidak dapat
dihindari untuk menghadapi perang modern dalam rangka upaya
mempertahankan kedaulatan wilayah udara nasional.

