Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI

27

Penyuluhan; (h) Kepemimpinan; dan (i) Hak Azazi Manusia. Diharapkan
semua potensi diatas memungkinkan para anggota Bhabinkamtibmas
beradaptasi secara baik dengan lingkungannya, dan memperoleh
pengakuan dan rasa hormat dari masyarakat.

Keempat, melakukan upaya pencegahan tumbuhnya penyakit
masyarakat dan membantu penanganan rehabilitasi yang terganggu.
Dalam hal ini, para anggota Bhabinkamtibmas secara langsung membina
remaja, anak-anak dan pelajar, serta mahasiswa/i agar terhindar dari
pengaruh buruk globalisasi budaya. Antara lain, membina dan memberikan
penyuluhan tentang bahaya Narkoba dan kenakalan remaja, sehingga
mereka tidak menjadi korban maupun menjadi pelaku.

Kelima, melakukan upaya peningkatan daya tangkal dan daya cegah
warga masyarakat terhadap timbulnya gangguan Kamtibmas. Program ini
dijalankan melalui berbagai kerjasama, yang pada intinya memungkinkan
aparatur Kepolisian bersama masyarakat meningkatkan kualitas deteksi
dini, wajib lapor, dan cegah dini, termasuk pendokumentasian informasi
atas setiap kejadian yang terjadi, berdasarkan sistem yang berlaku umum
di tingkat nasional. Mekanisme ini memungkinkan aparatur
Bhabinkamtibmas memperkecil perluasan kasus-kasus di wilayah tersebut,
karena telah memahami anatomi kejahatan. Dalam menjalankan tugas ini,
para anggota Bhabinkamtibmas telah mendapatkan pelatihan yang
memadai, sehingga mereka menguasai secara mendalam peta
desa/kelurahan, termasuk luas wilayah, jumlah RT/RW, data potensi
ekonomi, serta data daerah rawan Kamtibmas.

Keenam, membimbing masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
rangka pembinaan Kamtibmas secara Swakarsa di Desa/Kelurahan. Dalam
hal ini para anggota Bhabinkamtibmas dituntut untuk mampu memiliki
kemampuan dalam mendatangi dan mendekati obyek kejadian, serta
mendengarkan suara dan melihat kejadian yang berada diwilayah
tanggung jawabnya guna mendapatkan informasi dari setiap permasalahan
yang dihadapi. Para anggota diharapkan juga mampu menggugah