Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

28

kondisi Rawan, Kurang Tangguh, Cukup Tangguh, Tangguh atau
Sangat Tangguh. Kondisi ketahanan Nasional pada skor dibedakan
dengan warna sebagai berikut: Warna Ungu adalah kondisi
“Sangat Tangguh”, Warna Biru adalah kondisi “Tangguh”, Warna
Hijau adalah kondisi “Cukup Tangguh”, Warna Kuning adalah
kondisi “Kurang Tangguh”, Warna Merah adalah kondisi “Rawan”.
Hasil pengukuran dalam tahun 2012 terdapat indikator-indikator
yang terdata masalah konflik diantaranya pada Gatra Geografi,
Gatra Ideologi dan Gatra Sosial Budaya.

      Sebagai gambaran adalah peta yang menunjukan dari variabel
kerukunan sosial dengan indikator jumlah konflik fisik massal (antar
desa/kampung, suku, ormas dan kelompok masyarakat lain) dari
seluruh provinsi secara nasional nilainya 2,283 dan skornya 1,
kondisi seperti ini adalah “RAWAN”. Terdapat 20 provinsi yang
berada pada kondisi rawan yaitu propinsi Kepulauan Bangka
Belitung, Kalimantan Timur, Papua Barat, Sumatera Selatan,
Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jambi, DKI
Jakarta, Sulawesi Tenggara, Riau, Aceh, Banten, Sulawesi
Tengah, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur,
Sumatera Utara dan Jawa Barat. Dan 3 provinsi “kurang tangguh”
yaitu Propinsi Gorontalo, Bengkulu dan Lampung, sebagaimana
gambar No. 3 (peta konflik massal terlampir).

     Selanjutnya indeks ketahanan Gatra Geografi, dengan variabel
“batas wilayah”, dan indikator “persentase kabupaten/kota yang
mempunyai konflik batas wilayah” terhadap jumlah kabupaten/kota
seluruhnya. Secara Nasional skornya 1 dan nilainya 15,14 berada
pada kondisi “RAWAN”. Terdapat 19 provinsi yang
kabupaten/kotanya mengalami konflik batas wilayah. Hasil
konfirmasi dengan Labkurtannas Lemhannas Rl jumlah
kabupaten/kota secara keseluruhan (nasional) yang mengalami
konflik batas wilayah sebanyak 76 sebagaimana pada gambar 4
(gambar peta terlampir). Labkurtannas tidak memiliki data
   11   12   13   14   15   16   17