Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

68

         Kerawanan lalu lintas dan angkutan jalan dari kejahatan tidak hanya
muncul di tempat-tempat yang sepi atau tempat dimana kehadiran aparat penegak
hukum masih rendah, melainkan juga di perkotaan dengan tingkat kehadiran polisi
yang lebih tinggi. Di kota-kota besar, gangguan kamtibmas di jalan merupakan
pemandangan sehari-hari yang mewamai hampir setiap sudut kota, khususnya di
tempat-tempat konsentrasi masyarakat umum seperti terminal, pasar dan lain-lain.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kehadiran aparat penegak hukum seperti Polisi
di tengah-tengah masyarakat tidak dapat digantikan dengan peralatan teknologi
secanggih apapun. Sehingga penggunaan berbagai perangkat teknologi canggih
hanyalah sebagai fungsi pendukung bukan pengganti kehadiran aparat penegak
hukum di tengah masyarakat.

         Misalnya, maraknya geng-geng kendaraan bermotor dan terkadang
menimbulkan gangguan keamanan. Satuan fungsi Reserse Polri meningkatkan
tindakan yang tegas bagi geng-geng kendaraan bermotor yang kerap mengganggu
keamanan masyarakat. Namun disamping itu, Satuan Polantas Polri tetap
melakukan upaya-upaya pembinaan, sosialisasi dan pengarahan terhadap
organisasi/kelompok/geng-geng kendaraan bermotor dalam meningkatkan
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

         Sehubungan dengan keadaan tersebut, maka pembinaan personel secara
kuantitatif dan kualitatif sangat menentukan keberhasilan aparat penegak hukum
dalam melaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas lainnya. Upaya-upaya tersebut
harus dipadukan dengan upaya-upaya lain yang bersifat pencegahan terhadap
terjadinya kejahatan (crime prevention) seperti penggunaan sarana teknologi
(techno crime prevention), pelibatan masyarakat dalam penanggulangan kejahatan
(seperti konsep Polmas/society crime prevention yang diprogramkan oleh Polri),
dan pencegahan-pencegahan kejahatan lalu lintas yang bersifat spesifik (specific
crime prevention) seperti pembentukan satuan-satuan khusus untuk menanggulangi
kejahatan yang terjadi di jalan seperti bajing loncat, kapak merah, perampokan dan
lain sebagainya.

         Kedua, Aspek keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.
Perkembangan lingkungan strategik pada skala nasional, regional maupun global
telah mempengaruhi dinamika perkembangan di berbagai bidang, baik ideologi,
politik, ekonomi, budaya, dan keamanan. Proses globalisasi yang ditandai dengan
   11   12   13   14   15   16   17