Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
4
transnasional terus meluas dan semakin merebut simpati massa Islam, sebaliknya
kekuatan Islam lokal-moderat menjadi loyo dan melemah. Saat ini konflik tertutup,
tersembunyi dan terbuka antara Islam transnasional dan lokal telah terjadi. Bila
nantinya eksistensi Islam lokal kalah dan akhirnya punah, maka tak ayal NKRI pun
akan runtuh. Kita bisa melihat contoh kekacauan di negara lain akibat lemahnya
kontrol negara terhadap gerakan Islam transnasional pada masa sebelumnya dan
berikutnya berdampak menghancurkan yaitu Ikhwanul Muslimin di Mesir, Jihadi di
Afganistan, dan konflik Syiah-Sunni Arab (Irak, Iran dan Suriah).
NKRI harus memiliki kontrol penuh untuk membendung gerakan Islam
transnasional yang berpotensi merusak NKRI, dimana revitalisasi kekuatan Islam
lokal adalah modal utama. Oleh sebab itu perlu rumusan yang kongkrit dan
komprehensif tentang “bagaimana merevitalisasi peran kekuatan Islam lokal guna
mengatasi ancaman gerakan Islam transnasional dalam rangka tegaknya NKRf\
Kebijakan, strategi, serta upaya dalam rangka penyelesaian persoalan utama
akan dikaji secara komprehensif, integral dan holistik.
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang
bahaya yang muncul dari ekspansi gerakan Islam transnasional
fundamentalis di Indonesia, serta potensi penting yang dimiliki oleh kekuatan
Islam lokal untuk membendung gerakan Islam transnasional.
b. Tujuan. Tulisan ini bertujuan memberikan sumbangan pemikiran
tentang manajemen konflik “pada kondisi normal” melalui kemitraan
pemerintah dan Ormas Islam lokal, untuk menciptakan daya tangkal konflik
yang lebih besar dan penciptaan basis massa Islam moderat-Pancasilais.
3. Ruang Lingkup dan Sistematika.
a. Ruang Lingkup. Tulisan ini membahas revitalisasi kekuatan massa
Islam lokal yang direpresentasikan oleh dua Ormas Islam lokal NU dan
Muhammadiyah dalam mengatasi ancaman gerakan Islam transnasional
Salafi-Wahhabi, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, Al-

