Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19
untuk Papua muncul pada GBHN yang disusun MPR periode 1999-2004,
dimana pemberian status Otonomi Khusus tersebut secara khusus juga
dikaitkan dengan tujuan-tujuan memperkuat integrasi nasional dalam bentuk
negara kesatuan3. Bahkan menurut studi Richard Chauvel dan Ikrar Nusa
Bhakti, tawaran untuk status daerah Otonomi Khusus sudah merupakan
bagian dari retorika Pemerintah pusat semenjak tahun 1999, hanya saja
persoalan dengan komitmen Pemerintah pusat tersebut adalah kurangnya
substansi dan lemahnya kecerdasan dalam memberikan solusi penawaran
status Otonomi Khusus4.
Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua tidak serta merta menjawab
permasalahan Papua. 3 (tiga) tahun sejak diundangkan Majelis Rakyat
Papua (MRP) sebagai salah satu pilar Otonomi Khusus belum terlaksana,
kondisi ini membawa kesan seolah-olah Pemerintah ragu-ragu dan setengah
hati dalam menjalankannya5.
Secara khusus Otonomi Papua melahirkan 3 (tiga) pilar baru dalam
kepemimpinan Pemerintahan sebagai wujud penyelenggaraan negara di
Papua yakni Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan
Majelis Rakyat Papua (MRP). Ketiga pilar inilah yang semestinya menjadi
motor penggerak perubahan Papua baru yang lebih sejahtera, aman dan
damai. Pada kenyataanya para penyelengara negara di Papua seolah belum
sepenuhnya siap untuk mengisi era baru Otonomi Khusus Papua dengan
konsep dan program-program pemberdayaan orang asli Papua, para
penyelenggara negara seolah larut dalam kemenangan politik yang
diterjemahkan kepada kebebasan mengatur rumah tangga sendiri.
Diberlakukannya Otonomi Khusus Papua membawa perubahan besar
terkait tatanan dan penyelenggaran Pemerintahan daerah yang
mengakomodir berbagai kekhususan daerah Papua yang diharapkan akan
menjadi solusi yang menjawab akumulasi permasalahan pasca
bergabungnya kembali ke pangkuan NKRI. Salah satu upaya untuk
mengimplementasikan status Otonomi Khusus adalah pembentukan Majelis
3 TAP MPR No.rWMPR/1999.
45 MRFriRicthzPaRrddaimiCsihanaoudlveeyehldaoknrkad,nIgMk-roRarrPaNnYguasynaagBnIhgsatik“mbtie,erwospea.bDceriatar.,nihgOaatln.s”u3s1p,.ahnadla:n3g0an“Kpoekliutiaktniryaan idtauriadPaelamhearipnatabhil,a sneahnitningygaa
pdeitmakeuritnktaanhankeMhaedgiarwanati MSoRePkarnjuosPtruutriadkeannganmseenngghaajammbaetnunkdinae-nijuandpaepmeemribnetnahtuaknanOMtsRuPs.”. Akibatnya
3

