Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
94
BAB VII
PENUTUP
28. KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan mengenai kualitas kepemimpinan saat ini, dan
kualitas kepemimpinan yang diharapkan, serta konsepsi peningkatan kualitas
kepemimpinan guna meningkatkan kualitas demokrasi dalam rangka
pembangunan nasional, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Kualitas kepemimpinan saat ini belum mampu mengatur distribusi
pertumbuhan ekonomi secara merata, sehingga peningkatan kualitas
demokrasi hanya bersifat prosedural. Dengan demikian, kualitas
kepemimpinan saat ini belum dapat meningkatkan kualitas demokrasi
secara substansial. Karena itu peningkatan kualitas kepemimpinan
nasional khususnya pada pemimpin formal sangat diperlukan
mengingat realita menunjukkan bahwa adanya krisis kepemimpinan
(konflik kepentingan, KKN, dan sebagainya), serta rendahnya
kepercayaan masyarakat kepada sebagian besar pemimpin formal.
b. Kualitas demokrasi saat ini yang hanya bersifat prosedural,
dengan penekanan pada prosedur pembuatan kebijakan dan/atau
bagaimana melakukan kebijakan, belum dapat memberikan
keseimbangan antara kebebasan, keadilan, dan kesetaraan antara
kebijakan pemerintah dengan aspirasi rakyatnya. Semua itu
memengaruhi kualitas demokrasi karena belum terciptanya keadilan
ekonomi yang berdampak pada rendahnya tingkat legitimasi
pemerintahan. Dengan demikian, kualitas demokrasi saat ini belum
dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional.
c. Konsepsi peningkatan kualitas kepemimpinan yang visioner,
efektif, dan berpikir strategik mampu mendistribusikan pertumbuhan
ekonomi secara lebih merata kepada seluruh rakyatnya, sehingga
dapat meningkatkan kualitas demokrasi secara substansial, dengan
penekanan pada substansi kebijakan atau apa yang dilakukan, serta

