Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
2
memerlukan nilai (ra/e) yang seragam, kompetitif untuk mendorong ekspansi
ekspor (Exchange rates). Hal ini membuat Bangsa Indonesia tak leluasa
bergerak dalam menentukan nasib produktivitas pertaniannya sehingga
ketahanan pangan Indonesia lemah.
Pertambahan penduduk sebagai issu utama terjadinya krisis pangan,
terkait dengan semakin berkurangnya lahan produksi pangan. Berkurangnya
lahan produksi pangan juga diperparah dengan adanya alih fungsi lahan,
perubahan iklim global yang semakin sulit diprediksi, menurunnya tingkat
kesuburan tanah, maupun krisis air. Hal ini terjadi di Indonesia, bahkan
mengalami penurunan peranan petani akibat alih fungsi lahan, sulitnya
mendapat bibit dan pupuk, serta kurangnya jaminan perlindungan atas
penggunaan lahar», harga pangan, bencana alam, gagal panen dan lain-lain.
Dengan demikian peringatan FA O terhadap Indonesia tentang ancaman krisis
pangan itu perlu mendapat apresiasi.
Potensi wilayah Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,
dimana didalamnya terdapat hamparan tanah yang luas dan subur serta jumlah
petani yang banyak belum diberdayakan secara optimal. Pembangunan sektor
pertanian pangan seperti halnya pembangunan sektor lainnya masih terpusat di
Pulau Jawa. Diberlakukannya perundang-undangan tentang perlindungan
terhadap lahan pertanian pangan dan perlindungan terhadap petani baik untuk
ketahanan pangan, kemadirian pangan dan kedaulatan pangan belum
membawa perubahan yang signifikan terhadap produktivitas pertanian
sehingga untuk mengantisipasi krisis pangan perlu terus diupayakan.
Sebagaimana pernah diungkapkan founding father yaitu : “...Apa yang hendak
Saya katakan itu, adalah amat penting bagi kita, amat penting, bahkan
mengenai soal mati hidupnya Bangsa dikemudian hari...oleh karena itu,soal
yang hendak saya bicarakan itu mengenai persediaan makan rakyat: Cukupkan
persediaan makanan rakyat dikemudian hari! Jika tidak, bagai manakah cara
menambah persediaan makanan rakyat kita?3 Dari pernyataan ini terdapat dua
inti kalimat yaitu “cukup persediaan pangan rakyat” dan “bertambahnya1
1 Pidato Presiden Sukamo Pada Peletakan Batu Pertama Gedung Fakultas Pertanian, Universitas
Indonesia Bogor 17 April 1952

