Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
64
luar. Dan ancaman itu ada yang datangnya dari militer dan da pula yang
nirmiliter.
Pada baglan awal mulai dari lingkungan global dan regional, sudah
dijelaskan potensi ancaman yang bersifat nirmiliter. Potensi ancaman nirmiliter,
tidak kalah dahsyatnya dengan ancaman militer. Sebagai contoh, pelemahan
mental bangsa, adalah ancaman nirmiliter, yang pada jangka panjang, akan
berpengaruh negatip terhadap nasionalisme atau kebangsaan warganegara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dimana, orang
Indonesia, tidak lagi peduli apa ideologi mereka, semangat persatuan dan
kesatuan sebagai bangsa Indonesia, jiwa patriotisme menurun, karena
masyarakat dijejali dengan ideologi-ideologi liberal yang mengedepankan
kesenangan-kesenangan materi.
Dalam konteks etos kerja bangsa, produktivitas nasional dan Ketahanan
Nasional, dapat diterjemahkan bahwa, untuk menjamin integritas wilayah
(dalam arti IPOLEKSOSBUDHANKAM) diperlukan sikap nasionalisme yang
unggul dan tanguh, agar tidak mudah diintervensi dan dikuasai asing. Sikap
nasionalisme yang unggul, tanguh dan tidak mudah diintervensi serta dikuasai
asing, diwujudkan dalam etos kerja disiplin, tidak mudah menyerah demi
terwujudnya cita-cita dan Tujuan Nasional.
19. Peluang dan Kendala
a. Peluang
1) Etos Kerja bangsa
a) Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang apabila digali dapat
dijadikan sebagai etos kerja bangsa
b) Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama,
sehingga mudah untuk dijelaskan pentingnya etos kerja bangsa bagi
kepentingan membangun semangat kebangsaan
2) Kewirausahaan
a) Tersedianya SKA yang melimpah dan beragam namun belum
digarap secara optimal bagi tumbuhnya ekonomi kreatif

