Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

BAB V

                         ETOS KERJA BANGSA YANG DIHARAPKAN

20. Umum

       Dalam era global sekarang ini, manusia hidup dalam era persaingan. “Hukum”
persaingan selalu dimenangkan oleh mereka yang bekerja keras, mereka yang
bersungguh-sungguh dan mereka yang kreatif serta inovatif atau dalam Taskap ini
disebut dengan etos kerja. Sebaliknya mereka yang tidak bekerja keras, mereka
yang tidak bersungguh-sungguh dan mereka yang tidak kreatif serta tidak inovatif
adalah orang-orang yang kalah. Dalam era kompetisi sekarang ini, etos kerja
bangsa yang diharapkan adalah etos kerja pemenang. Etos kerja pemenang, dapat
meningkatkan produktivitas nasional dan memperkokoh Ketahanan Nasional.

       Pada bab ini akan dijelaskan etos kerja seperti apa yang dimaksud dengan
etos kerja pemenang itu.

21. Etos kerja bangsa yang diharapkan
       Bila perpedoman pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, yang berbunyi:
       Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
       watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
       mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
      peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
       Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
       mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
      jawab.

       Pada dasarnya inti dari pasal 3 ini adalah bahwa pendidikan itu berfungsi untuk
membangun etos kerja bangsa. Perhatikan substansi dari fungsi pendidikan nasional
yang ingin diwujudkan, tidak lain adalah elemen-elemen dari etos kerja bangsa.
Sehingga etos kerja bangsa yang diharapkan, elemen-elemen fungsi itulah yang
akan diharapkan menjadi etos kerja bangsa.

       a. Kreatif, mandiri
            Indonesia adalah negara yang potensi SKA alamnya luar biasa, baik dari

       jumlah kandungannya maupun dari segi keragamannya. Bila saja sumber daya
       manusia Indonesia mampu mengoptimalkan SKA secara baik dan benar, maka

                                                                               67
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16