Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
31
dan keamanan (security) namun hasilnya dirasakan belum optimal.
Kementerian/Lembaga dan Instansi memang sudah berupaya melakukan
programnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di
kawasan perbatasan, tetapi masih cenderung bersifat parsial dan belum
menunjukkan implementasi kebijakan pengelolaan perbatasan yang utuh
dan terintegrasi.26
Program yang dijalankan hanya sampai di tingkat Kecamatan tidak
sampai menyentuh atau menjangkau lapisan masyarakat yang berada di
Pedesaan atau yang berdomisili di wilayah terpencil/pelosok. Kontrol dan
pengawasan dari Pemerintah terhadap program-program yang telah
dicanangkan juga belum maksimal, beberapa pertanyaan belum bisa
dijawab antara lain: apakah program yang dicanangkan sudah dtlaksanakan
atau belum ?, apakah sudah bisa tercapai sesuai dengan sasaran yang
diharapkan ?
f. Ekonomi.
Kehidupan ekonomi lebih banyak dilakukan di wilayah sentra-sentra
ekonomi, sebagian besar berada tii kota-kota kecamatan yang sudah
mempunyai fasilitas infrastruktur ekonomi yang memadai. Untuk yang
berada di daerah pelosok perbatasan Kalimantan infrastruktur ekonomi
sangat kurang dan pada hari-hari tertentu saja masyarakat berkomitmen
untuk melakukan transaksi ekonomi secara terbatas, antara lain melalui
barter barang dengan hasil komoditi perkebunan/ladang Akibatnya
sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah pelosok pedesaan
tingkat kesejahteraannya masih sangat rendah.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, masyarakat
memanfaatkan perkarangan dan ladang seadanya dengan tanaman yang
dapat tumbuh disekitamya Sebagian ada yang terpaksa melakukan
penebangan kayu secara liar di hutan untuk dijual kepada pengumpul dan
* MoeWoko, KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN. Tinjauan dari PerspektU
Kebijakan P engelolaan Perbatasan Indonesia, Hal 4

