Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

28

         dengan negara malaysia, yaitu: Tanjung Datu, Titik D. 400, Gunung Koya,
         Sungai Buan/Jagoi, Batu Aum, Titik C500-C600, Sungai Sinopad, Sungai
         Simatipal, P. Sibatik dan Kec. Empanang.21

                  Dengan kondisi geografi tersebut mengakibatkan pembangunan di
         bidang infra struktur menjadi tidak merata, lebih terfokus di daerah-daerah
         sentral ekonomi. Hal ini akan mengakibatkan sebagian wilayah yang
         kurang mendapat pengawasan ataupun perhatian secara langsung oleh
         penduduk, masyarakat maupun pemerintah setempat akibatnya akan rentan
         terhadap infiltrasi dari negara lain dan dimanfaatkan untuk menguras
         kekayaan alam nasional.

         b. Demografi.

                  Wilayah perbatasan relatif luas dengan jumlah penduduk yang
         sangat sedikit yaitu 8 orang per km2, penyebaran yang tidak merata
         menyebabkan rentang pengawasan dan pengendalian serta pembinaan
         masyarakat oleh Pemerintah di daerah sulit dilakukan 22 Mata pencaharian
 ♦ sebagian besar petani ladang yang bersifat nomaden dan penebang kayu di
         hutan-hutan belantara. Kondisi tersebut mengakibatkan pendapatan tidak
        tetap dan tidak stabil, tingkat kesejahteraannya rendah, yang akhirnya
         membuat penduduk menjadi miskin.

                  Kesenjangan pendapatan cukup besar antara penduduk di kawasan
         perbatasan dengan negara tetangga, hal ini akan membawa ekses negatif
         Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa pendapatan per kapita
         penduduk di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak
        Malaysia yaitu antara US$300 berbandmg US$4000.23 Penduduk miskin
        yang jumlahnya besar dan menderita dengan waktu cukup lama akan
        menjadi ancaman karena social distrust terhadap pemerintah

n Ibid., Hal. 10
22Ibid., Hal. 6
23Ibid., Hal. 6
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18