Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
30
nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman
nirmiliter yang tersusun dalam fungsi keamanan untuk
keselamatan umum yang mencakup penanganan
bencana alam dan operasi kemanusiaan lainnya, sosiai
budaya, ekonomi, psikologi pertahanan, yang pada
intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran bela
negara, dan pengembangan teknologi.
2) Strategi Penangkalan. Pada masa damai, pertahanan
negara diselenggarakan untuk mewujudkan daya tangkal
bangsa dan negara. Strategi Pertahan Berlapis dalam
kerangka penangkalan diwujudkan melalui pemberdayaan
dan pendayagunaan segenap sumber daya nasional secara
maksimal, baik pertahanan militer maupun pertahanan
nirmiiiter sebagai satu kesatuan penangkalan. Diamana lapis
pertahanan militer sebagai kekuatan bersenjata ditampilkan
melalui SDM dan Alutsista, dibangun, dan dikembangkan
secara profesional untuk mencapai tingkat kekuatan sampai
pada standar penangkalan. Ukuran standar penangkalan
dimaksud adalah standar kekuatan yang disegani minimal
pada lingkup regional. Lapis pertahanan nirmiliter merupakan
kekuatan yang dalam kerangka penangkalan dibangun dan
dikembangkan untuk mencapai standar ketahanan nasional di
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosiai budaya, psikologi, dan
teknologi.
3) Menghadapi Ancaman Militer. Dalam rangka
penyelenggaraan pertahanan negara, ancaman militer dalam
bentuk agresi militer atau serangan preem tive maupun untuk
tujuan menginvasi Indonesia. Upaya pertahanan untuk
menghadapi ancaman militer tersebut dilaksanakan dengan
mengerahkan seluruh kekuatan nasional baik militer maupun
nirmiliter yang dilakukan dengan Strategi Pertahanan Berlapis
yang disusun secara mendalam melalui pendayagunaan lapis

