Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
65
ketimpangan, kinerja dan hal-hal yang dianggap tidak profesional
serta proporsional menuju masyarakat sipil yang demokratis.
Polri pun tak lepas dari wacana besar perubahan ini. Sebab,
kepolisian merupakan cerminan dari tuntutan dan harapan
masyarakat akan adanya rasa aman, keamanan, ketertiban dan
ketentraman, yang mendukung produktifitas yang
mensejahterakan warga masyarakat.
Untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
atmosfer baru dalam masyarakat ini, Polri pun dituntut untuk
mereformasi dirinya sendiri, melalui berbagai pemberdayaan
sumber daya yang ada dan melalui perubahan pola pikir para
petugas Polri (to change the mind set o f police officers) secara
berkesinambungan agar Polri dapat mengatasi tantangan masa
depan seiring dengan arus globalisasi dan demokratisasi. Salah
satu tantangan utama Polri ke depan adalah menciptakan polisi
masa depan, yang mampu secara terus-menerus beradaptasi
dengan perkembangan sosial, budaya, ekonomi dan politik
masyarakat. Polisi harus dapat menjadi mitra. Memahami atau
cocok dengan masyarakat, menjadi figur yang dipercaya sebagai
pelindung, pengayom dan penegak hukum. Sehingga kondisi
yang diharapkan adalah agar polisi memahami posisinya yang
sejajar dengan masyarakat dalam rangka memelihara
Kamtibmas.
3) Meningkatnya komunikasi dan kerjasama
Bhabinkamtibmas dengan masyarakat dalam membangun
kesadaran dan pemahaman Kamtibmas.
Paradigma baru Polri saat ini adalah mewujudkan jati diri,
profesionalisme dan modemisasi Polri sebagai pengayom,
pelindung dan pelayan masyarakat, berada dekat masyarakat
dan membaur bersamanya. Inilah paradigma yang dikenal

