Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
c. Ajaran Agama ditafsirkan dan diamalkan secara benar.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Masdar Farid M as'udi
mengatakan bahwa Agama Islam merupakan rahmat bagi semesta alam
yang mengajarkan toleransi dan menciptakan perdamaian di muka bumi,
bukan agama kekerasan yang mengajarkan peperangan.78 Pendapat
sejalan juga diutarakan oleh dosen Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta Dr Sahiron Syamsuddin, jihad dalam Al Quran tidak
harus dimaknai sebagai kekerasan atau peperangan, melainkan upaya
menghindarkan penindasan dengan mengedepankan perdamaian.79
Penafsiran-penafsiran kaum radikal semakin menggerus konsep
Islam yang damai seperti yang telah dicontohkan diatas. Kaum radikal
seringkali sengaja menafsirkan ayat-ayat dalam kitab suci secara parsial
untuk melegitimasi tindakan-tindakannya sekaligus mengajak orang lain
untuk melakukan perbuatan serupa80
Diharapkan, dengan adanya deradikalisasi, penafsiran-penafsiran
parsial terhadap ayat-ayat suci dapat dihindarkan, sehingga ajaran agama
dapat dipahami secara benar dan menyeluruh. Pemahaman secara benar
ini kem udian akan m enunjukkan identitas Islam sebagai rahmatan lil
alamin.
( Lampiran 3.4 Perbandingan Pemahaman Agama Kelompok Radikal
dengan Pemahaman Agama yang Benar).
d. Anatomi Radikalisme ideologi radikal keagamaan terpetakan
dengan jelas dan dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan pola
deradikalisasi yang tepat. Kelompok-kelompok radikal di Indonesia
tidak berjalan dengan sebuah organisasi saja, melainkan terpecah
78 PP GP Ansor, PBNU: Islam adalah Agama Toleransi dan Perdamaian, diakses dari htto://ap-
ansor.ora/23525-09122010.html pada tanggal 6 Juni 2011 pukul 12.34
79 Ibid.
80 Lihat pembahasan mengenai perbandingan dalil-dalil Al-Quran yang digunakan oleh Imam
Samudera dalam buku Aku Melawan Teroris dengan dalil Quran yang utuh di Nasir Abas, op. cit.
him 197 hingga 210
49

