Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

kelompok tersebut. Dalam keempat tahapan radikalisme
          mereka juga mengembangkan penekanan ideologi yang
          berbeda, walaupun proses radikalisasinya relatif memiliki
          kemiripan.

                  Kelompok radikal pemikiran lebih mengutamakan
          sosialisasi gagasan Syariat Islam, Khilafah Islamiyah, anti
          Barat dan anti Amerika, dalam forum-forum Mahasiswa.
          Kelompok radikal residivis lebih menekankan amar makruf
         nahi munkar yang disosialisasikan melalui pengajian dengan
         target-target kelompok pengangguran. Kelompok radikal
         yang terlibat dalam konflik komunal menggunakan jaringan
         internet, pemuda penggguran dalam forum-forum pengajian.
         Pelajar dan mahasiswa juga menjadi target kelompok-
         kelompok Nil. Sementara itu Jl dengan faham jihad dalam
         bentuk teror menekankan tahapan-tahap radikalisasi dengan
         memanfaatkan jaringan yang longgar di Nil dan pesantren-
         pesantren radikal seperti Al Mukmin Ngruki.

                 Pemetaan ini melibatkan proses yang lebih mendalam
         jika dibandingkan dengan pemetaan untuk mengidentifikasi
         kelom pok-kelom pok radikal keagamaan. Dari pemetaan ini
         diharapkan dapat diketahui kelompok masyarakat yang
         rentan terkena dampak radikalisasi, media, dan metode
         radikalisasi yang digunakan oleh kelompok radikal. Informasi
         ini akan digunakan untuk menyusun strategi dan skala
        prioritas program deradikalisasi.

3) Program deideologisasi.
        Setelah memahami diversitas kelompok radikal dan tahapan

tahapan radikalisasi mereka, perlu dilakukan perencanaan program
kontra ideologi radikal/deideoligisasi, yaitu upaya untuk
menghentikan proses pemahaman dan penyebaran ideologi Islam

                                   52
   11   12   13   14   15   16   17