Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

deideologisasi juga harus disesuaikan dengan anatomi masing-
masing kelompok radikal. Bagi kelompok radikal, dengan
diadakannya deideologisasi diharapkan ideologi mereka akan
goyah dan berakibat pada menurunnya tingkat radikalisme

2) Melaksanakan tahap II pola deradikalisasi, yaitu
melakukan resosialisasi terhadap orang/kelompok yang
sudah menurun tingkat radikal keagamaannya. Dengan
dilakukannya deideologisasi seperti telah dibahas dalam poin
upaya 2 sebelumnya, diharapkan keyakinan terhadap ideologi
radikal telah dapat digoyahkan dan diturunkan. Saat-saat tersebut
harus dibarengi dengan upaya untuk mengisi kembali ideologi
radikal yang tengah menurun tersebut. Tahap awal dari pengisian
kembali ideologi ini diwujudkan dengan melakukan resosialisasi
terhadap orang/kelompok tersebut. Dalam tahapan resosialisasi,
orang/ kelompok radikal secara halus akan diperkenalkan kembali
terhadap ajaran-ajaran agama yang benar. Materi yang
disosialisasikan sebaiknya dimulai dari materi agama yang
disalahpahami oleh orang/ kelompok tersebut. Misalnya, untuk
kelompok radikal ideologi akan dijelaskan mengenai konsep negara
dalam islam, sementara untuk kelompok radikal teroris,
pemahaman tentang jihad yang diperdalam.

          Berbeda dengan deideologisasi yang bisa juga ditujukan ke
masyarakat luas, resosialisasi akan diarahkan pada sasaran yang
lebih spesifik, yaitu hanya kepada orang-orang yang memiliki
pemikiran keagamaan yang radikal. Semakin kecilnya target
resosialisasi juga membutuhkan materi dan media penyampaian
yang semakin spesifik bagi setiap kelompok radikal. Materi dan
media yang digunakan dalam resosialisasi harus tepat pada
 kelompok sasaran, kesalahan dalam pemilihan materi dan media

                                    80
   1   2   3   4   5   6   7