Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
B A B III
PERAN DPD PAD A S A A T INI DAN IM PLIK AS I TER H AD AP
PEM ANTAPAN NASIONALISM E BANG SA
SERTA PERM ASALAHAN YANG DIHADAPI
11. Umum
Bagi bangsa Indonesia, konsep persatuan dan kesatuan ini sangat
bermakna, lebih bermakna daripada umumnya bangsa dan negara lain.
Bangsa Indonesia menyadari akan keterpecahan (fragmentasi) geografi dan
sosial yang melekat pada bangsa dan negara Indonesia. Keterpecahan
geografi wilayah Indonesia berupa ribuan pulau yang tersebar luas, besar dan
kecil, topografi daratan yang amat variatif, membangun sekat-sekat alam yang
dapat menghambat proses sirkulasi kehidupan nasional. Keterpisahan lainnya
yaitu secara sosial, terutama merupakan dampak dari berbagai perbedaan
primodial bangsa Indonesia seperti suku, etnis, ras, adat istiadat, dan agama
yang kerap kali berpotensi menjadi sekat-sekat sosial yang dapat
menghambat hubungan antar komponen bangsa Indonesia.
Para Founding Fathers atau para pendiri bangsa Indonesia menyadari
bahwa olah kuasa dan politik (power and political exercise) dalam rangka
bernegara haruslah selalu didasarkan kepada prinsip dan eksistensi
kebhinekaan berbasis daerah. Arah kebijakan negara haruslah ditetapkan
berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan dan permusyawaratan dari elemen-
elemen bangsa itu, yang dalam terminologi generiknya dikenal dengan kata-
kata demokrasi dan musyawarah. Para anggota Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam menyusun konstitusi
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di tahun 1845 secara jelas
menyadari kebhinekaan itu. Prof Muhamad Yamin, dalam sidang BPUPKI
menyampaikan pandangan dimana permusyawaratan rakyat adalah wujud
tertinggi kedaulatan rakyat syaratnya adalah adanya wakil langsung dari
“rakyat dan daerah”. Maka dari itu Indonesia merupakan negara yang lahir
28

