Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
25
merepresentasikan rakyat kebanyakan atau “ the common people”
sedangan senate m erepresentasikan orang yang lebih mapan sebagai
pelaksana checks and balances Terhadap tekanan yang mungkin terjadi
dari opini publik atau “the common people “ tersebut.
Sistem kam ar dalam lembaga perwakilan rakyat di Indonesia, lebih
efektif apabila ditentukan oleh perimbangan kew enangan antar kamar
dalam pelaksanaan fungsi parlemen seperti fungsi legislasi, anggaran,
kontrol, representasi, dan rekrutmen politik. Dari sem ua fungsi tersebut,
perimbangan dalam fungsi legislasi menjadi faktor utama dalam mekanisme
lembaga perwakilan rakyat, bagaim anapun, dengan perim bangan itu
terutama dalam sistem dua kamar, dimaksudkan untuk melaksanakan
mekanisme checks and balances antar kam ar di lembaga perwakilan
rakyat.
Dengan adanya dua majelis di satu negara dapat m enguntungkan
karena dapat menjamin semua produk legislatif dan tindakan .^-tindakan
pengawasan dapat diperiksa dua kali (double check). Keunggulan sistem
double check ini semakin terasa apabila majelis tinggi yang mem eriksa dan
merevisi suatu rancangan itu memiliki keanggotaan yang komposisinya
berbeda dari mejelis rendah.18
Menurut Soewoto Mulyodarmo, sistem bikameral bukan hanya merujuk
pada adanya dua dewan dalam satu negara, tetapi dilihat pula dari proses
pembuatan undang-undang yang melalui dua dewan, yaitu majelis tinggi
dan majelis rendah.19 Lebih dari itu, dari segi produktivitas, kemungkinan
sistem dua kamar (yang efektif), akan lebih produktif lagi karena segala
tugas dan wewenang dapat dilakukan oleh kedua kamar tanpa menunggu
atau tergantung pada salah satu kamar saja.20
10. Tinjauan Pustaka
18Jimly Asshiddique. Pergumulan Peran Pemerintah dan Parlemen Dalam Sejarah,
Telaah Perbandingan Konstitusi Berbagai Negara, Jakarta : Universitas Indonesia Press
1996
Soewoto Mulyosudarmo. Pembaruan Ketatanegaraan Melalui Perubahan Konstitusi,
Intrans dan Asosiasi Pengajar HTN dan HAN Jawa Timur, Surabaya 2004
20 Ibid.

