Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
38
dapat mengungkap pelaku dan motif dibalik terorisme serta akar
permasalahan yang mendasarinya. Disamping itu beroperasinya
jaringan terorisme di suatu negara umumnya mempunyai
hubungan yang erat dengan jaringan terorisme internasional,
Keadaan ini mengakibatkan beberapa aksi terorisme di Indonesia
belum diungkap seluruhnya oleh aparat keamanan di Indonesia.
Sementara itu aksi-aksi terorisme semakin canggih dan
m enggunakan teknologi yang tinggi. Tanpa peningkatan kualitas
dan kapasitas intelijen, aksi terorisme semakin sulit diungkap57,.
Aktivitas lembaga intelijen seperi BIN, Baintelkam Polri, Intel TNI
dan Iain-lain belum optimal dalam melaksanakan upaya deteksi
dini (early detection), memberikan peringatan dini (early warning)
dan pencegahan terhadap aksi teroris (counter terrorist),
Permasalahan ini tidak terlepas dari keterbatasan sumber dana
(resources) serta kemampuan lembaga intelijen nasional untuk
menjadi leading sector pemberantasan terorisme. Keterbatasan
ini antara lain disebabkan tiadanya UU intelijen khusus yang
memayungi institusi, aktivitas intelijen serta koordinasi antar lem
baga intelijen mengakibatkan intelijen tidak memiliki keleluasaan
dan ketepatan bertmdak Situasi seperti ini didukung oleh
terbatasnya anggaran negara dalam memenuhi kebutuhan
lembaga (badan) intelijen untuk meningkatkan kapasitas,
resources, pembaharuan alat/ teknologi, pendidikan intelijen dan
sebagainya. Karena itu, tugas intelijen untuk melakukan "deteksi
dini" terhadap ancaman terorisme belum berjalan dengan
optimal.
e. K urang o ptim aln ya pem binaan te rito ria l.
Penerapan metoda pembinaan territorial yang di lakukan
oleh para aparat teritorial diwilayah saat ini dinilai belum tepat
dan terarah kepada tujuan dan sasaran yang di inginkan, hal ini
diakibatkan oleh masih kurang optimalnya tingkat kemampuan
57 Ibid

