Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

Afghanistan, Saudi Arabia, Jerman, Inggris, dan A S sendiri; 4) mayoritas pelaku

 pemboman adalah para pemuda yang memiliki asal usul dari negara yang

 merupakan sahabat dekat A S , yaitu Saudi Arabia, bukan dari kalangan “teroris
konvensional” seperti pejuang Palestina.4

           Perang melawan terorisme internasional yang dilancarkan A S , bukan saja

ditargetkan kepada A l-Q a e d a dan jaringannya, tetapi juga terhahap negara-

negara yang danggap melindungi dan membiarkan kelompok radikal tersebut

berikut pendukung dan simpatisannya. A p a yang disebut dengan “poros jahat”

(axis o f evil), seperti AIQaeda, Hezbollah, Iran, Irak, dan Korut, menurut Bush

adalah sem ua organisasi dan negara-negara yang membantu teroris dan

mengembangkan senjata pemusnah massal.5 Aksi perburuan terhadap tokoh-

tokoh utama A l-Q a e d a seperti O sam a bin Laden dan Aym an Al-Zawahiri pun

dilancarkan, demikian juga dengan tindakan militer berupa pendudukan terhadap

Irak dan penggulingan Presiden Saddam Hussein.6

          Tinda ka n pemerintah A S yang mendapat dukungan dari sekutunya di

Eropa dan Asia, seperti Jepang, Singapura, dan Korsel, serta negara-negara

Tim ur T e n g a h seperti Israel, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait,

dan Bahrain, kemudian merembet ke Pakistan dan Afghanistan hingga saat ini.
Kendati perang Irak telah dianggap “selesai” dan pemerintahan barn yang

demokratis terbentuk, tetapi perang di Afghanistan masih terns berkecamuk

kendati rezim fundamentalis radikal Taliban telah dapat dijatuhkan oleh koalisi A S

dengan kekuatan-kekuatan anti-Taliban pada 2004.7 Dalam strategi perang

menghadapi terorisme ini, A S mengggunakan konsep “serangan mendahului”

(preemptive strike) terhadap lawan/teroris di negara manapun dan, karenanya,

4 Lihat Friedman, George. America's Secret W a n Inside Worldwide Struggle Between the US and its
Enemies. London: Little, Brown, 2004, terutama hal. 25-43; Scheuer, Michael. Imperial Hubris: W hy The
West Losing the W a r on Terror. Washington, DC.: Potomac Books, In c , 2005, terutama hal. 59-70.
sLihat David Frum, The Right M an: The Surprise Presidency o f George W. Bush. New York: Random House,
2003. Lihat juga, "Axis of Evil," Wikipedia, http//:en.wikipedia.org/ wiki/Axis_of_evil [30 M ei 2011].
6 Osama bin Laden baru dapat dibunuh ketika AS dibawah Presiden Barack Obama, sedangkan pendudukan
Irak telah berhasil menjatuhkan Saddam dan membawanya ke pengadilan militer ketika Bush Jr masih
berkuasa. Presiden Obama harus bekerja keras untuk memuKhkan ritra AS setelah ia berada di Gedung
Putih pada 2008. Lihat "Death of Osama ben Laden," Wikipedia, http://en.wikipedia.org
/wiki/Death_of_Osama_bin_Laden [30 Mei 2011]. Tentang alasan Bush untuk menjatuhkan Saddam dan
menduduki Irak, lihat serial buku-buku tentang masa kepresidenan George W . Bush oleh Bob W oodward:
Bush at War. New York: Simon & Schuster, 2002; Plan o f Attack. New York: Simon & Schuster, 2004; The
Secret M an. New York: Simon & Schuster, 2006; The State o f Denial. New York: Simon & Schuster, 2006;
dan The W a r W ithin. New York: Simon & Schuster 2008.
7 Uhat "Taliban," Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wild/Taliban. [ 30 M ei 2011]; Rashid, Ahm ed. Taliban:
Militan Islam, Oil and Fundamentalism in Central Asia. New Haven and London: Yale University Press, 2001.

                                                                          42
   11   12   13   14   15   16   17   18