Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
satu dasawrasa terakhir ini, dunia menyaksikan maraknya aksi-aksi terorisme,
bukan saja di Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dan Tim ur Tengah, tetapi
merembet dan menciptakan ancaman terhadap negara-negara di Asia Tenggara,
khususnya Indonesia. Itulah sebabnya, membicarakan masalah terorisme dan
penanggulangannya di Indonesia harus memperhitungkan pengaruh lingkungan
strategis global, regional dan nasional sehingga akan dapat diketahui dan
dicermati bagaimana peluang dan kendala yang akan muncul dan mungkin terjadi
yang, pada gilirannya, membantu dalam perumusan solusi dan altematif-altematif
strategi di dalamnya.
16. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Strategis Global
Keberadaan ancaman terorisme terhadap negara adidaya dan
dampaknya terhadap hubungan antar-bangsa, sejatinya, telah dikumandangkan
oleh A S pada awal dasawarsa delapanpuluhan, pada masa Presiden Ronald
Reagan. Dalam sebuah pertemuan antara D K PBB dan A S pada 1981, agenda
utama yang disodorkan oleh Presiden A S tersebut adalah apa yang disebut
dengan terorisme internasional. Bahkan pada 17 Januari tahun yang sama,
Gedung Putih telah mengeluarkan sebuah maklumat yang mengecam dan
mengancam kelompok yang dikategorikan sebagai teroris oleh A S .3 Perang
Dingin yang pada saat itu sedang di puncaknya membuat konteks masalah
terorisme berada dalam situasi hubungan konflik Blok Barat dan Timur.
Dua dasawarsa kemudian, Presiden George Bush Jr menyatakan perang
melawan terhadap terorisme setelah terjadinya serangan 11 September 2001 di
AS. Peristiwa ini menimbulkan kejutan luar biasa bukan saja di A S tetapi juga
seluruh dunia, karena beberapa alasan: 1) belum pemah dalam sejarah A S ada
pihak luar yang menyerang dan berhasil menciptakan kerusakan yang sangat
besar di A S ; 2 ) serangan tersebut bukan dilakukan oleh sebuah negara tatapi
aktor non-negara, yaitu kelompok teroris Al-Qaeda; 3) serangan tersebut
direncanakan dan dilaksanakan dengan sangat cermat, lama, dengan
kecanggihan yng tinggi serta melibatkan jejaring internasional yang luas mulai dari
3Kustia, AA. Intelijen: Dilema dan Tantangan. Jakarta: Center for the Study of Intelligence and Counter
Intelligence, 2007, hal. 118. Reagan tentu saja berbicara dalam konteks Iran setelah Khomeini berhasil
menjatuhkan Shah Reza Pahlevi (yang merupakan sekutu utama AS di Tim ur Tengah selain Israel) pada 1979
dan mempermalukan AS dengan penyanderaan staf Kedubesnya di Teheran selama 444 hari.
41

