Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
Indonesia sebesar 107 dari 177 negara, sedangkan IPM Vietnam sebesar 105,
Philipina sebesar 90, Thailand sebesar 78 dan Malaysia sebesar 63, kemudian
pertumbuhan penduduk tidak terkendali dengan baik. Data ini menunjukkan kualitas
sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih lebih rendah dibanding negara Asean
dan tata kelola pemerintahan belum baik. Secara konsepsional penduduk yang tidak
berkualitas mempunyai kontribusi besar terhadap teijadinya kerusakan lingkungan
dan berbagai ancaman yang mengganggu ketenteraman dan keamanan.
. b. Lebamya kesenjangan ekonomi antara masyarakat kaya dengan miskin yaitu
kesenjangan ekonomi antara 13.33% masyarakat miskin dengan penghasilan
kurang dari Rp 300.000,; perbulan dan yang kaya dengan penghasilan lebih dari
Rp 100 juta perbulan sangat mencolok dan merupakan pemandangan sehari-
hari di tengah m asyarakat. Partisipasi masyarakat dalam memerangi terorisme
bersifat vital, karenanya kineija aparat keamanan harus maksimal dan professional
dalam memerangi terorisme.
c. Payung hukum pemberantasan terorisme belum komprehensif, detil dan jelas
menjadikan pemberantasan terorisme tidak optimal. Keberadaan peraturan dan
perundang-undangan anti terorisme yang ada masih sering diperdebatkan karena
dinilai belum memadai bagi kepentingan penanggulangan terorisme. Peraturan dan
perundang-undangan yang ada lebih terfokus menangani suatu aksi teror yang telah
teijadi, sedangkat terkait dengan pencegahan dan deradikalisasi belum diatur.
d. Aktivitas lembaga intelijen seperi BIN, Baintelkam Polri, Intel TNI dan lain-lain
belum optimal melaksanakan upaya deteksi dini (early detection), memberikan
peringatan dini (early warning) dan pencegahan aksi teroris (counter terrorist). Hal
ini tidak terlepas dari keterbatasan sumber dana (resources) dan kemampuan
lembaga intelijen nasional untuk menjadi leading sector pemberantasan terorisme.
e. Wilayah Republik Indonesia yang luas membentang dari Sabang sampai ke
Merauke dan terbatasnya pos penjagaan setiap perbatasan Indonesia dengan negara
tetangga, maka penjagaan yang ketat sulit dilakukan. Terdapat beberapa titik yang
sering dijadikan sebagai jalan masuknya teroris intemasional seperti Bandara, alur
pelayaran dan wilayah perbatasan yang sangat memerlukan pengawasan ekstra ketat
guna membatasi kemungkinan masuknya teroris.
83

