Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI

MENGEMBANGKAN KONSEP SMART POWER DALAM SISHANKAMRATA
GUNA MENCEGAH BAHAYA TERORISME DALAM RANGKA
KETAHANAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

Berakhirnya perang dingin ternyata belum mampu menjamin terwujudnya
stabilitas keamanan dunia. Era globalisasi menghadirkan kecenderungan tertentu
dan timbulnya kompetisi antar bangsa yang cenderung mengarah pada
perebutan pengaruh yang ketat, baik yang bersifat global, regional, maupun
nasional.1 Kondisi di atas juga berpengaruh langsung pada situasi dunia dan
munculnya isu-isu aktual, antara lain bergesernya isu pengembangan kekuatan
militer dan senjata strategis ke arah isu-isu demokratisasi, lingkungan hidup, hak
asasi manusia dan terorisme serta bentuk-bentuk kejahatan lainnya berupa,
kejahatan lintas negara yang didalangi oleh aktor-aktor nonnegara (non state
actor), antara lain arm smugling, human trafficking, pelanggaran wilayah
perbatasan, pencurian kekayaan alam, serta penyelundupan barang.

Karakteristik wilayah NKRI dan dihadapkan berbagai ancaman dari luar dan
permasalahan dari dalam negeri, menuntut perencanaan dan pembangunan
secara sistematis bagi keberlangsungan NKRI. Memperhatikan kondisi di atas
berakibat pada tuntutan pengamanan sumber daya alam dan pengamanan
wilayah NKRI bersifat vital dan strategis. Integritas bangsa harus terus
dipertahankan dan berlanjut sejalan dengan tekad bangsa Indonesia untuk
melindungi seluruh tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Seluruh komponen bangsa
baik itu pada suprastruktur, infrastruktur, maupun substruktur serta seluruh

1 Naisbitt dalam Koento Wibisono S., Pancasila dan Era Globalisasi dalam Visi A BRI Menatap
M asa Depan, UGM UP 1997, halaman 107.