Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
Optimalisasi Diversifikasi Pangan
6) Ekonomi
BPS (2011) akhir-akhir ini merilis Berita Resmi Statistik yang menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan 1-2011 dibandingkan
Triwulan IV-2010, yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB)
meningkat sebesar 1,5 persen (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 18,1 persen,
karena adanya musim panen tanaman padi pada Triwulan 1-2011. Kenaikan
Subsektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 53,6 persen sementara Subsektor
Pertanian lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar minus 19,9
persen untuk Subsektor Tanaman Perkebunan, minus 17,7 persen untuk Subsektor
Kehutanan, minus 3,0 persen Subsektor Peternakan dan hasil-hasilnya, dan minus
1,3 persen untuk Subsektor Perikanan. Atas dasar harga berlaku, nilai tambah
bruto pada Triwulan 1-2011 sebesar Rp270,4 triliun.
7) Sosial dan Budaya
Dominasi beras atas sumber daya pangan lainnya di Indonesia dapat
ditemukan dalam istilah-istilah lokal seperti “palawija” (Sansekerta, phaladwija)
yang harfiahnya berarti sesuatu yang bukan beras (sekunder) atau pangan kelas
dua, sesuatu yang terkonstruksikan secara budaya (Simatupang, 1999).
Beras telah menjadi sumber pangan dominan yang tercermin dari 50% total
konsumsi nasional (Van der Eng 2001:190). Hari ini, 96% penduduk Indonesia
makan beras ketimbang sumber pangan lainnya
Lambang padi digunakan sebagai simbol kemakmuran negara. Di daerah-
daerah produsen jagung dan ubi jalar seperti Timor dan Papua, padi tetap
disimbolkan sebagai lambang pemerintahan daerah. Dari penelusuran di Internet
terhadap lambang-lambang pemerintah kabupaten, hampir tidak ada propinsi yang
tidak memasukkan padi sebagai lambang daerah (Simatupang, 1999).
25

