Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI

Permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia dengan
negara tetangga di kawasan regional ASEAN juga sangat diwarnai oleh
perkembangan hubungan timbal balik Indonesia dengan beberapa negara
tetangga di kawasan seperti adanya masalah perbatasan, tenaga kerja,
perdagangan gelap, penyelundupan, illegal logging, illegal fishing. Dalam
rangka hubungan kerjasama yang lebih baik dan saling menguntungkan
ditingkatkan di kawasan negara ASEAN yaitu Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Birma, Laos, Kamboja dan
Vietnam, di samping dengan negara-negara tetangga (Papua New
Guinea, Timor Leste, Australia, dan New Zaeland) harus selalu dijaga
tanpa mengorbankan harga diri bangsa dan kedaulatan negara Indonesia.
Misalnya mengenai kebijakan dan perlakuan Malaysia terhadap tenaga
kerja Indonesia. Klaim Malaysia atas daerah perbatasan lainnya,
merupakan perkembangan regional dalam bentuk hubungan bilateral yang
harus dipertahankan agar tidak terlepas karena menyangkut kedaulatan
negara. Lepasnya Timor Timur sebagai propinsi ke 27 Negara Kesatuan
Republik Indonesia menjadi negara Timor Leste pada masa lalu dan
akhirnya merdeka, dan terlepasnya pulau Sipadan dan Ligitan ke pihak
Malaysia harus dijadikan bahan pelajaran dalam konteks hubungan antar
negara dan kemampuan mengambil keputusan yang strategis.
Berkurangnya wilayah Indonesia menyangkut perekonomian nasional
karena sumber kekayaan alam yang ada untuk dikelola sesuai amanat
Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 berbunyi bahwa
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.

Di kawasan Asia perekonomian Republik Rakyat China berkembang
sangat cepat telah menempatkan China sebagai salah satu negara yang
besar dan penting di kawasan regional Asia dan bahkan secara global.
Walaupun secara formal ideologis China adalah negara komunis, tetapi
khusus dalam praktek kehidupan ekonomi masyarakat China telah kuat

48