Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

terhadap daerah mendorong terjadinya ketidakharmonisan hubungan antara
 Pemerintah dengan Pemerintah Pusat yang berpotensi menjadi ancaman
 keutuhan NKRI.

 16. Perkem bangan Lingkungan Global

           Konferensi Tingkat Tmggi Milenium pada September 2000 yang
 dihadiri oleh sebanyak 189 negara anggota PBB telah menyepakati untuk
 mengadopsi Deklarasi Milenium. Deklarasi tersebut melalui pendekatan yang
inkiusif dengan berpijak pada perhatian bagi pemenuhan hak-hak dasar
 manusia. negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan PBB
selanjutnya mengadopsi Tujuan Pembangunan Milenium atau M ilennium
Development Goals (MDG’s). Beberapa target yang tercakup didalam MDG's
antara lain mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menuntaskan tingkat
pendidikan dasar, mempromosikan kesamaan gender, mengurangi kematian
ibu dan anak, mengatasi berbagai penyakit diantaranya HIV/AIDS serta
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan membentuk kemitraan
dalam penyelenggaraan pembangunan global.

          Globalisasi dapat diartikan sebagai penyatuan dunia oleh adanya
kemudahan teknologi, informasi dan komunikasi massa dengan segala
dampaknya di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Berbagai
keputusan lembaga ekonomi intemasional seperti WTO, telah mendorong laju
globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia. Banyak kontroversi yang sekarang
masih menjadi perdebatan antara negara maju dengan negara berkembang
berkaitan dengan isu dan praktek globalisasi.

         Negara-negara maju menghendaki agar negara-negara berkembang
termasuk Indonesia membuka akses pasar bagi produk negara-negara maju.
Pergerakan dunia untuk menuju kepada era perdagangan bebas, merupakan
istilah yang akhir-akhir ini sering mewamai perkembangan lingkungan global,
dimana kualitas SDM merupakan salah satu dimensinya. Hal tersebut
menimbulkan tantangan yang menggugah kemampuan bangsa untuk dapat
ikut bersaing dalam percaturan global dan pasar bebas, termasuk Indonesia
sebagai negara berkembang agar segera pulih dan keterpurukan dan krisis

                                                      39
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18