Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
kekuatan organisasi yang ampuh, bahkan sering digunakan untuk
memperlihatkan perbedaan antara sukses dan kegagalan.18
Sirower, mengemukakan dasar-dasar sinergi yang terdiri dari
visi strategis, strategi budaya, kekuasaan dan budaya, integrasi sistem
dan investasi awal untuk memperoleh imbalan sebagai premium.
Keempat komponen itu mewakili unsur-unsur utama dari suatu strategi
kerjasama atau kemrtraan yang harus berada pada posisinya. Daiam
hal ini, komponen sinergi yang dimaksud dikelompokkan menjadi antar
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antar penerapan teknologi, antar
Stakeholder, antar pengelola Wilayah Garapan/Kerja dan antar Sektor
Pembangunan terkait19. Daiam konteks keterkaitan masing-masing
dasar sinergi, berlaku bahwa jika salah satu dari keempat dasar ini
tidak ada pada saat kesepakatan kerjasama dilakukan, maka
sinergipun akan menjadi ’ perangkap". premium kemungkinan mewakili
kerugian total bagi komponen sinergi Walaupun demikian, berkenaan
dengan kondisi-kondisi persaingan ini, dasar-dasar sinergj ini perlu
diterapkan tetapi bukan satu-satunya 'komponen yang menentukan"
untuk menjamin pencapaian peningkatan kinerja.
c. Daiam perspektif geografi politik, wilayah suatu negara
(international boundary) dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
menurut fungsinya (klasifikasi fungsional) dan menurut terjadinya
(klasifikasi morfologis). Klasifikasi fungsional adalah penggolongan
perbatasan internasional berdasarkan pada sifat-sifat relasi di antara
garis-garis perbatasan dan perkembangan lahan budaya (cultural
landscape) dari negara-negara yang dipisah.20
19 J. Salusu, M A Prof. Dr., Pengambilan Keputusan - untuk Organisasi Pubtik dan
Organisasi Non-proftt,{ Jakarta: PT Gramedia Mediasarana Indonesia,, 2004) him. 310.
19 Mark R. Sirower, The Synergy Trap - How Companies Lose the Acquisition Game,
(N Y : The Free Press, 1997).
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Batas Wilayah Negara Indonesia, Dimensi, Permasalahan,
dan Strategi Penanganan (Sebuah Tinjauan Empiris dan Yuridis) (Yogyakarta : Gava Media,
2009) hal 42
18