Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
e. Politik
1) Peminggiran terhadap Pancasila sebagai ideologi nasional membawa
dam pak terhadap konstelasi politik (political constellation) nasional. Politik
golongan menjadi menonjol dengan agendanya masing-masing yang juga
meminggirkan kepentingan nasional. Terjadi perubahan mendasar dalam
kehidupan politik nasional setelah bergulir reformasi pada tahun 1998.
Demokratisasi yang sangat kental mewamai era reformasi dimaknai
berlebihan, sehingga menghasilkan euphoria reformasi yang cenderung
mengabaikan nilai-nilai kebangsaan berdasar atau bersumber dari 4 Pilar
Kebangsaan. Akibatnya reformasi lebih dimaknai sebagai perubahan belaka
dan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono mengingatkan, bahwa makna reformasi adalah change and
continuity (perubahan dan keberlanjutan), yang menekankan untuk merubah
hal-hal yang tidak baik namun melanjutkan hal-hal yang baik.
2) Era orde baru yang dianggap sebagai era berkuasanya pemerintahan atau
eksekutif secara berlebihan dan dianggap otoriter, justru di era reformasi
berganti peran, legislatif yang menunjukkan kekuasaan yang lebih terhadap
eksekutif. Akibatnya, sistem pemerintahan di era reformasi berjalan mirip
dengan sistem pemerintahan yang menggunakan sistem parlementer,
ketimbang sistem presidensiil. Pemerintah seakan tersandera oleh berbagai
kepentingan partai politik di legislatif yang membawa dampak sering
terganggunya kinerja pemerintah. Pers yang menempatkan diri sebagai
pilar ke em pat dari tiga pilar demokrasi (eksekutif, legislatif dan yudikatif),
ikut menyemarakkan situasi politik yang kadang lebih mengundang
kegaduhan dan kebisingan demokrasi. Kualitas demokrasi Indonesia di era
reformasi menurun, akibatnya, atmosfer politik nasional menunjukkan
fenomena yang terus memanas dan mengundang berbagai konflik sosial
yang tidak berkesudahan. Berbagai konflik komunal terjadi dibeberapa
wilayah Indonesia. Konflik bernuansa SARA, konflik antar ormas, napi
dengan sipir, tuntutan pembubaran Jamaah Ahmadyah, isu cuci otak oleh
N il, bentrok antar suku, adanya sekolah yang menolak penghormatan
45