Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
52
sosial berkepanjangan yang akhimya dapat menyebabkan timbulnya
disintegrasi bangsa.
f. Ekonoml. Sistem perekonom ian Indonesia yang masih mencari
bentuk, yang dapat pem berdayakan sebagian besar potensi sumber
daya nasional. serta bentuk-bentuk kemrtraan dan kesejajaran yang
diiringi den g an pem berantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan
dengan krisis m oneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat
pendapatan m asyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran
serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.
g. S o s ia l Budaya. Kem ajem ukan bangsa Indonesia memiliki tingkat
kepekaan yang tinggi dan dapat m enim bulkan konflik etnis kultural.
A rus globahsasj yang m engandung berbagai nilai dan budaya dapat
m elahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi
adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan m em besar bila masing-
masing m em pertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan
yang lain.
h P ertah anan dan K eam anan. Bentuk ancaman terhadap
kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi
dim ensional yang berasal dari dalam negen m aupun dari luar negeri,
hal ini seiring dengan perkem bangan kem ajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana
pendukung didalam pengam anan bentuk ancam an yang bersifat multi
dim ensional yang bersum ber dari perm asalahan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya.
Faktor yang telah dipaparkan tersebut merupakan bagian dari interaksi
sosial dalam bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, dan bagaimana
kita beriteraksi saat ini sudah pasti pula berpengaruh pada
keberlangsungan bangsa Indonesia untuk tetap eksis dan unik dengan
kebudayaannya sebagai bagian dari peradaban dunia. Akulturasi
heterogenitas telah membangun dan menyadarkan bahwa manusia
sesungguhnya sederajat dengan hak-hak alamiahnya yang senantiasa
melekat dimanapun kita berada. Seyogianya bagi bangsa Indonesia proses
tersebut menjadi lebih mudah karena sejak semula konsepsi bangsa ini,
telah mempersatukan dan mengorientasikan kita untuk senantiasa
mengedepankan persamaan dalam keterberian heterogenitasnya, bahkan
termasuk dalam pengakuan dan ketidakberdayaanya sebagai ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang harus saling mengasihi dan menyayangi
antara satu dengan lainnya.

