Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI

44

yang kecil dan tradisional. Sementara globalisasi memerlukan produksi dalam
skala tertentu dan kontinyu.

Kecenderungan-kecenderungan global yang terjadi tentunya
memberikan pengaruh pada situasi dalam negeri Indonesia serta sekaligus
menyodorkan peluang atau ancaman. Bagi upaya pengelolaan dan
pemberdayaan produk pangan lokal isu-isu tersebut di atas membuka sebuah
wacana bahwa sumber kekayaan alam atau potensi lain yang dimiliki oleh
Indonesia memerlukan adanya pendekatan inovatif dalam hal kebijakan di
bidang pertanian dan penguatan lembaga perdesaan.

17. Pengaruh Perkembangan Regional Diberlakukannya forum kerja
sama ekonomi regional AFTA dan forum kerja sama APEC, memberi peluang
kepada negara di kawasan regional untuk menghadapi kompetensi pasar
bebas, termasuk perdagangan di bidang pangan. Majunya perekonomian
ASEAN meningkatkan daya saing, memperbaiki iklim investasi dan
memperkecil kesenjangan pembangunan di negara Asean. Apabila negara-
negara sesama ASEAN bahu-membahu, maka akan bisa menembus pasar
yang lebih luas lagi. Dan kesepakatan itu telah tertuang dalam sidang AMAF di
Hanoi pada tahun 2008 bahwa negara di kawasan Asean agar saling bekerja
sama membangun ketahanan pangan regional yang diwadahi dalam Asean
Integrated Food Security (AIFS) dan Framework and Srategic Plan of Action
on Food Security (SPA-FS).

Secara teoritis, perdagangan bebas antar negara diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan negara yang ikut serta dalam perdagangan
bebas dengan mengandalkan komoditas yang mempunyai keunggulan
komparatif dan keunggulan kompetitif. Di samping itu negara-negara yang
tidak memiliki sumber kekayaan alam pun memiliki peluang untuk dapat
berkembang dan tumbuh. Singapura dan Malaysia merupakan contoh di mana
ke dua negara ini diuntungkan karena lebih siap bersaing pada level
Internasional. Namun di sisi lain menjadikan negara-negara kawasan juga
saling bersaing dalam bidang produksi pangan, dengan melakukan proteksi-