Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

44

pentingnya pencapaian ketahanan pangan melalui pemenuhan kebutuhan jangka
pendek, menyediakan akses pupuk terutama terhadap petani kecil, komitmen untuk
meningkatkan bantuan dan investasi pangan, serta meningkatkan peran koordinatif
PBB termasuk dukungan terhadap High-Level Taskforce dan Comprehensive
Framework for Action. Sebagai kesimpulan, para pemimpin G8 sepakat untuk
berkomitmen membahas ketahanan pangan sebagai agenda utama tahun 2009.323

         Selain melalui FAO, inisiatif untuk mencapai ketahanan pangan di tingkat
global juga giat dikampanyekan oleh World Food Programme (WFP). WFP
mengembangkan Analisa Ketahanan Pangan (Food Security Analysis) untuk
mengidentifikasi persoalan krisis pangan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Hal
ini patut menjadi perhatian dari para pemimpin di berbagai belahan dunia,
khususnya bagi negara yang mengalami persoalan pangan. Program kerja WFP di
bidang ketahanan pangan berlandaskan pada definisi ketahanan pangan yang
diadopsi dari World Food Summit tahun 1996, yaitu mengupayakan seluruh
masyarakat dunia untuk memiliki akses sepanjang waktu terhadap makanan yang
layak, aman dan bergizi guna memiliki keberlanjutan hidup yang sehat dan aktif.
Program Analisa Ketahanan Pangan yang dikembangan oleh WFP merupakan
kombinasi dari tiga aspek yaitu ketersediaan pangan (food availability), akses
pangan (food access) dan kedayagunaan pangan (food utilization).32

         Prakarsa ketahanan pangan di tingkat global tersebut mendorong setiap
negara di dunia untuk turut serta menyusun kebijakan ketahanan pangan yang
berkualitas dan tangguh hingga ke tingkat pemerintahan lokal. Berkaitan dengan hal
tersebut, faktor kepemimpinan daerah di tingkat lokal dipandang sebagai salah satu
aspek strategis, karena sebagian besar wilayah penghasil bahan makanan utama
masih berada di daerah-daerah. Oleh karena itu, efektivitas dari kepemimpinan
daerah diharapkan mampu mendorong optimalisasi produksi bahan pangan
sehingga suatu negara dapat mencapai kemandirian dan ketahanan pangan.

         Merujuk pada kondisi di Indonesia, inisiatif ketahanan pangan di tingkat
global mendorong peran pemerintah yang lebih besar dalam mengoptimalkan
kemandirian setiap daerah sebagai penghasil komoditas pangan di berbagai
wilayah di Indonesia. Sejak era Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah (Pemda)
sebagai pemangku kewenangan di tingkat lokal memiliki kekuasaan yang lebih

32 http://www.un-foodsecurity.org/background.
33 https://www.wfp.org/food-security.
   11   12   13   14   15   16   17