Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

42

interaksi dan kerja sama lintas wilayah berdasarkan kebutuhan yang saling
menguntungkan (mutual beneficiary).

         Terjadinya interaksi dan kerja sama global dalam berbagai aspek
memungkinkan masyarakat dunia untuk membangun tata kehidupan yang lebih
tangguh dalam segala bidang, termasuk dalam bidang ketahanan pangan. Peran
kepemimpinan di berbagai negara dalam hal ini pihak Eksekutif dan Legislatif
sangatlah signifikan, khususnya dalam memberikan perhatian dan peningkatan
upaya untuk menciptakan ketahanan pangan di seluruh dunia. Hal ini penting
disikapi sebagai respon dari terjadinya serangkaian krisis di berbagai belahan
dunia, yang diakibatkan oleh bermacam-macam faktor mulai dari bencana alam,
kelangkaan pangan, peperangan, hingga ketertinggalan suatu negara dalam
memenuhi kebutuhan pangan domestiknya.

        Akibat pola hubungan yang telah terhubung satu sama lain, terjadinya
persoalan ketahanan pangan di satu wilayah akan secara langsung berdampak
pada ketahanan pangan di wilayah lain di sekitarnya. Hal ini semakin diperkuat oleh
adanya kerja sama ekspor-impor bahan makanan pokok dari negara penghasil
bahan-bahan pangan kepada negara importir bahan pangan tersebut. Di lain pihak,
perbedaan kondisi iklim dan geografi juga menyebabkan beberapa negara hingga
saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pangannya sehingga masih
mengandalkan impor bahan pangan dari negara lain. Berkaitan dengan urgensi
untuk mencukupi kebutuhan pangan domestik di setiap negara, faktor
kepemimpinan nasional khususnya di daerah menjadi penting karena merekalah
yang menjadi pemangku utama dalam mengarahkan kebijakan strategis dan
penyelenggaraan pembangunan guna mendukung tercapainya ketahanan pangan
di tingkat domestik.

         Selain hambatan dalam perbedaan kondisi iklim dan geografi, persoalan
ketahanan pangan juga seringkali terjadi akibat ledakan penduduk dan pola
ketergantungan negara importir terhadap negara eksportir komoditas pangan. Data
dari Bank Dunia menunjukkan sejak Juli 2012, harga pangan global mengalami
peningkatan hingga 10 persen, yang secara langsung mengancam kesehatan dan
kelangsungan hidup jutaan orang di Afrika dan Timur Tengah sebagai wilayah yang
paling rentan terhadap dampak dari terjadinya krisis pangan.31 Terjadinya

31 http://www.worldbank.org/en/news/2012/08/30/ severe- droughts- drive- food- prices- higher-
threatening- poor.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17