Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

37

b. Implikasi belum Menguatnya Ketahanan Pangan terhadap
    Ketahanan Nasional
        Sebagaimana diuraikan di atas, tidak terimplementasikannya nilai-nilai

Pancasila memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap ketahanan
pangan nasional Indonesia, yakni sulitnya meningkatkan ketahanan
pangan yang kuat dan stabil. Dengan kata lain, tidak diimplementasikannya
nilai-nilai Pancasila di kalangan jurnalis menyebabkan lemahnya ketahanan
pangan, yang diindikasikan dengan lambannya peningkatan produksi
pangan, terhambatnya distribusi pangan ke segenap wilayah, dan
lemahnya daya beli rakyat terhadap pangan. Akibat dari ketahanan pangan
yang lemah tersebut terlihat dari banyaknya jumlah warga masyarakat yang
kesulitan mendapatkan bahan pangan, kelaparan terjadi di banyak daerah,
produksi pangan kurang memadai, distribusi pangan terhambat, dan daya
beli masyarakat rendah. Kondisi ketahanan pangan yang rendah itu
berimplikasi langsung terhadap ketahanan nasional, yang secara rinci
dapat dilihat pengaruhnya pada kelima gatra ketahanan nasional berikut ini.

1) Terhadap ketahanan nasional di bidang ideologi’, lazimnya manusia
   sebagai mahluk hidup, ketika ia lapar karena kebutuhan pangannya tidak
   terpenuhi, maka idealisme dan moralitas akan tergerus dari dirinya. Bagi
   seorang yang lapar, ideologi apapun tidak akan diperhatikan apalagi
   digunakan sebagai panduan dalam kehidupannya. Ideologi Pancasila
   yang adalah juga sebagai falsafah hidup setiap warga negara Indonesia
   hanya akan jadi pajangan tiada bermakna bagi rakyat yang lapar.
   Apapun akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
   Penghianatan dan pemberontakan terhadap negara dan bangsapun
   akan dilakukan ketika ketersediaan kebutuhan hidup terutama bahan
   pangan tidak terpenuhi. Ketidak-sejahteraan bidang pangan juga
   membawa akibat seseorang akan berpaling kepada pemikiran dan
   ideologi lainnya selain yang ditetapkan oleh negara. Kemiskinan yang
   dialami para petani akibat keterpurukan ekonomi berkepanjangan di
   tahun-tahun 1960-an telah membawa jutaan petani Indonesia tertarik-
   tergiring untuk bergabung kepada partai berideologi komunisme.
   1   2   3   4   5   6   7   8