Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
BAB IV
PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
15. Umum
Posisi geografis Indonesia yang sangat strategis, terletak pada posisi
silang di antara dua benua dan dua samudra serta memiliki sumber
kekayaan alam dan jumlah penduduk ke empat terbesar di dunia, secara
langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif maupun
negatif terhadap segenap aspek kehidupan berbangsa dan bemegara
Indonesia. Dinamika lingkungan strategis di tingkat global, regional dan
nasional selalu membawa implikasi baik positif maupun negatif secara
bersamaan, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan nasional, termasuk di dalamnya pembangunan
bidang pangan menuju ketahanan pangan. Perkembangan lingkungan
strategis yang diwarnai dengan pergeseran kekuatan dunia dari bipolar
menjadi multipolar berdampak terhadap situasi tidak menentu, berubah
sangat cepat, dan sulit diprediksi, sehingga secara tidak langsung akan
memaksa setiap negara berupaya semaksimal mungkin menjaga stabilitas
nasional untuk mengamankan kepentingan nasionalnya.
Perkembangan lingkungan strategis pada tahun-tahun mendatang
secara fundamental semakin kompleks dan sulit diprediksi. Permasalahan
yang mengemuka, baik pada tataran global, regional maupun nasional,
bersifat multidimensional, akibat terjadinya proliferasi substansi, dimensi,
aktor dan isu keamanan internasional30. Pada prakteknya, isu-isu
lingkungan strategis ini senantiasa menjadi salah satu pertimbangan
utama, baik dalam mengambil kebijakan maupun dalam
mengimplementasikan berbagai program pembangunan bangsa. Adanya
pergeseran konstelasi geopolitik global yang disebabkan oleh perubahan
kapasitas internasional negara adidaya dan sejumlah kekuatan besar baru
di beberapa kawasan menambah derajat kompleksitas perkembangan
lingkungan strategis ke masa depan, secara langsung maupun tidak akan
sangat mempengaruhi setiap gerak dinamika kehidupan bangsa di dalam
30 Lemhannas Rl, Naskah Lembaga: Perkembangan Lingkungan Strategis Tahun 2012.
41

