Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
39
4) Terhadap ketahanan nasional di bidang sosial budaya, dalam
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala
rongrongan dan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar, mutlak
diperlukan ketahanan di bidang sosial budaya yang dilandasi falsafah
negara Pancasila. Kerusuhan sosial yang kerap terjadi di beberapa
daerah di Indonesia diyakini sebagai akibat dari persoalan ekonomi dan
kesenjangan kesejahteraan antar komunitas yang satu dengan
komunitas lainnya. Perebutan lahan garapan untuk usaha menghasilkan
pangan sering menjadi pemicu konflik sosial di masyarakat. Ini sama
artinya bahwa lemahnya ketahanan pangan, yang diindikasikan dengan
terbatasnya akses kepada sumber-sumber penghasil pangan
menjadikan ketahanan nasional bidang sosial budaya ikut lemah.
Demikian juga, budaya luhur bangsa juga mengalami degradasi yang
amat parah akibat tidak terpenuhinya kebutuhan pangan di kalangan
masyarakat.
5) Terhadap ketahanan nasional di bidang pertahanan keamanan; misi
utama bidang ketahanan keamanan nasional adalah untuk menjaga
keamanan dan ketentraman bangsa Indonesia dan seluruh wilayah
NKRI dari segala bahaya apapun. Dalam meningkatkan ketahanan
nasional di bidang pertahanan dan keamanan diperlukan partisipasi aktif
seluruh elemen masyarakat, baik dalam bentuk partisipasi pertahanan-
keamanan maupun dalam mendukung tercapainya tingkat pertanahan-
keamanan yang kokoh dan stabil. Pada konteks partisipasi aktif rakyat,
maka faktor ketahanan pangan rakyat amat menentukan keberhasilan
membangun partisipasi rakyat dalam pertahanan-keamanan. Artinya,
jika rakyat lapar maka tentunya sulit mengharapkan partisipasi mereka
untuk ikut serta dalam pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya,
karena lapar, maka akan banyak terjadi perampokan, penodongan,
pencurian, dan tindak kriminal lainnya yang berarti keamanan nasional
terganggu. Demikian juga, karena lapar pemberontakan rakyat di
daerah-daerah amat mungkin terjadi dan sulit untuk diajak kompromi.

