Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

25

 anarkisme adalah ketika terjadinya ke rusuhan mei 1998, sebagai bentuk
 protes mahasiswa dan masyarakat yang bersatu melakukan demo
 menurunkan rezim kepemimpinan pemerintah pada saat itu. Diberbagai
 daerah pun muncul perilaku anarkisme dan gerakan radikalisme walaupun
 bersifat sektoral. Momentum tersebut penyebab menurunnya kewibawaan
pemerintah yang diakibatkan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap
pemerintah atas kebijakan yang selama ini telah dibuat dan diberlakukan.
Menurunnya kewibawaan pemerintah menjadi berbanding lurus dengan
menurunnya Padnas, atau menurun secara timbal balik {vice-versa) dengan
kondisi Padnas. Perilaku anarkis sering dijadikan sebuah trend sebagai
upaya paksa dalam mengubah dan memaksa kebijakan yang tidak membela
kepentingan beberapa kelompok masyarakat tertentu. Sehingga muncullah
beberapa persoalan kebangsaan terkait dengan nasionalisme, memunculkan
konflik sosial, yang menggiring kearah runtuhnya kedaulatan serta
peradaban bangsa. Perilaku anarkisme menggiring kepada arah yang sangat
mengkhawatirkan dengan munculnya gerakan radikalisme, dimana dapat
memunculkan gerakan revolusioner yang pada akhirnya mengorbankan
seluruh komponen bangsa, dan mengubah identitas bangsa. Penyelesaian
persoalan kebangsaan yang mengambang bisa jadi memberikan dampak
ketidakpuasan yang berujung pada munculnya potensi konflik sosial yang
berkepanjangan dan tidak terselesaikan seperti umumnya gerakan
anarkisme diberbagai negara lainnya, gerakan anarkisme di Indonesia juga
banyak menggunakan aksi-aksi langsung sebagai bentuk gerakan kolektif
terhadap ketidakpuasan atas kebijakan dan kepentingan yang dibuat oleh
pihak lain khususnya pemerintah. Fenomena inilah yang memberikan signal
kepada kita akan kondisi kewaspadaan nasional yang semakin
termarginalkan terhadap nilai-nilai kebangsaan seperi Pancasila, UUD NRI
1945, sehingga perlu diambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan konsep
kewaspadaan nasional guna stabilitas politik dalam rangka ketahanan
nasional.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18