Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
41
d. Perubahan Iklim. Akibat terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-
gas seperti karbondioksida (C02), metana (CH4), dinitrooksida (N20)
dan CFC, yang menyebabkan energi panas matahari terperangkap
dalam atmosfer bumi, telah menimbulkan fenomena pemanasan
global. Dampak dari pemanasan global cukup luas dan serius bagi
lingkungan bio-geofisik (seperti lelehnya es di kutub, muka a ijla u t
naik, gurun pasir meluas, hujan dan banjir meningkat, iklim berubah,
flora dan fauna tertentu dapat punah, migrasi fauna dan hama
penyakit, dan sebagainya). Sedangkan dampak terhadap aktivitas
sosial-ekonomi masyarakat akan sangat dirasakan pada kawasan
pesisir dan pantai, fungsi infrastruktur, pemukiman, pertanian,
peningkatan resiko kanker, wabah penyakit dan lain sebagainya.
Inisiatif kerjasama antar negara dalam rangka membatasi laju dan
dampak pemanasan global terlihat makin meningkat. Hal tersebut
telah disadari bahwa tak satu negara pun yang sanggup menghadapi
fenomena alam tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara lain.
17. Perkembangan Lingkungan Regional. Kawasan Regional ASEAN
juga memiliki isu-isu yang dapat mempengaruhi pengelolaan sumber daya
produksi pertanian pangan, sebagai berikut:
a. Negara-negara anggota ASEAN sedang berupaya menuju
terbentuknya ASEAN Community 2015. Tetapi permasalahan internal
pada aspek keamanan, seperti terorisme, separatis, konflik komunal
antar suku dan agama masih dihadapi oleh beberapa negara anggota
ASEAN. Pada sisi lain sengketa perbatasan diantara sesama negara-
negara anggota ASEAN, seperti halnya yang sedang menjadi teu
terkuat saat infpentang sengketa di Laut China Selatan yang
melibatkan 4(empat) negara anggota ASEAN (Malaysia, Filipina,
Vietnam dan Brunei Darrusalam) dengan China belum berhasil
diselesaikan. Pertemuan para Menteri Luar Negari anggota ASEAN
gagal mengeluarkan pernyataan bersama tentang konflik Laut China
Selatan untuk mengupayakan Code of Conduct (COC) yang ditujukan