Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
43
Kerjasama sektor komoditi dan sumber daya alam; Kerjasama di
sub-sektor pertanian dan kehutanan; Kerjasama di sektor energi dan
mineral; Kerjasama di sektor usaha kecil dan menengah; dan
Kerjasama dalam bidang pembangunan.33
c. Produk-produk China mulai menguasai pasar di negara-negara
ASEAN setelah disepakati pemberlakuan CAFTA pada 1 Januari
2010. Produk-produk dari China terlihat lebih unggul dalam
persaingan harga dengan produk dari negara-negara ASEAN,
meskipun dalam hal kualitas tidak terlalu jauh perbedaannya. Di
kalangan ASEAN sendiri dalam rangka menuju AFTA, telah dibangun
kerjasama perdagangan seperti Indonesia Malaysia Thailand Growth
Triangle (IMTGT) dan Brunai, Indonesia, Malaysia, Philipina-East Asia
Growth Area (BIMPEAGA). Posisi sebagai "pengendali" (driving force)
di kawasan Asia Tenggara terus diupayakan oleh ASEAN. Para
delegasi ASEAN dan delegasi Gulf Cooperation Council (GCC) dari
lima negara seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, dan Kuwait
telah bertemu di Padang Sumatra Barat tanggal 4-6 September 2012
untuk membahas masalah kerjasama ketahanan pangan dan
investasi pertanian guna mendukung integrated food security
framework dan rencana aksi strategis ketahanan pangan di kawasan
ASEAN.34
18. Perkembangan Lingkungan Nasional. Perkembangan situasi
nasional yang perlu di cermati karena akan berpengaruh terhadap
pengelolaan sumber daya produksi pertanian pangan sebagai berikut:
a. Aspek Geografi. Secara geografis posisi Indonesia berada
pada titik silang dunia dan dilalui garis katulistiwa. Dari posisi tersebut
Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga bisa bercocok tanam
sepanjang tahun. Pada sisi lain Indonesia dilalui range of fire. Hal ini
33Website Wikipedia Ensiclopedia Bebas, 26 januari 2012, Wawasan 2020 ASEAN,
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan 2020 ASEAN#cite ref-0. diunduh tanggal 8 Oktober
2012.