Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

71

Pengembangan Konsepsi MP3EI diharapkan dapat merubah pola
pembangunan saat ini yang hanya menggunakan kriteria pertumbuhan
ekonomi saja menjadi pembangunan yang juga menggunakan kriteria
pertumbuhan sosial dan lingkungan. Hal ini merupakan pembelajaran dari
praktek pembangunan sebelumnya, dimana ketika pemerintah
mengumumkan pertumbuhan ekonomi surplus 6.5%33, namun hasilnya
akan lain bila dihitung dengan mempertimbangkan faktor kerugian sosial
dan budaya serta lingkungan dalam analisis pertumbuhan ekonomi yang
dilakukan.

Pengembangan Konsepsi MP3EI juga tidak dapat dilepaskan dari
keterlibatan dan peran serta seluruh pemangku kepentingan yang akan
menentukan kesuksesan dan keberhasilan kegiatan MP3EI. Oleh
karenanya pemetaan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam
Pengembangan Konsepsi MP3EI merupakan faktor krusial yang harus
dilakukan. Masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah sebagaimana
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Daerah,
merupakan pemangku kepentingan (stakeholders) inti dalam
Pengembangan Konsepsi MP3EI yang harus terlibat dalam seluruh
kegiatan MP3EI seperti dijelaskan dalam Gambar 9.

Dengan mengacu pada landasan pemikiran, paradigma nasional
dan latar belakang teori (Bab II) maka untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam Pengembangan Konsepsi MP3EI (Bab III) sesuai dengan
harapan (Bab V) dengan memperhatikan lingkungan strategis, peluang dan
kendala (Bab IV) diperlukan konsepsi strategis yang perlu dilakukan oleh
semua pihak demi terwujudnya Pengembangan Konsepsi MP3EI yang
diharapkan. Konsepsi strategis tersebut, berupa upaya-upaya baik secara
konseptual, komprehensif maupun integral yang diperlukan guna
memantapkan pembangunan berkelanjutan sehingga akan mendukung
tangguhnya Ketahanan Nasional dan sekaligus sebagai strategi bangsa
dalam menjaga kelangsungan pembangunan nasional. Konsepsi strategis

33BPS, 2012, Berita Resmi Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, http://www.bps.go.id/brs_file/
pdb_banner1 .pdf