Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing merupakan ham
batan utama dalam mewujudkan pengelolaan perikanan yang bertanggung
jawab (responsible fisheries), yang dapat sepenuhnya menghilangkan man
faat dari upaya pengelolaan perikanan secara efektif. Salah satu pendo
rong utama terjadinya IU U fishing di Indonesia adalah lemahnya sistem
pengawasan perikanan. Sesuai judul, tulisan ini akan difokuskan pada ma
salah illegal fishing yang tejadi pada usaha perikanan tangkap di Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (W PP-NRI), yang dila
kukan oleh kapal perikanan asing (KIA) maupun oleh kapal perikanan Indo
nesia (Kll) yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan per-
undang-undangan yang berlaku tentang perikanan, yang menyebabkan ke
rugian materiil secara langsung diperkirakan mencapai ± Rp. 20-30 trilyun/
tahun1 dari ikan yang dicuri dan dibawa langsung ke luar negeri.
Selain kerugian tersebut, illegal fishing juga menyebabkan kerusakan
sumber kekayaan alam (SKA) perikanan dan lingkungannya, sebagai aki
bat penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan; mengancam
keberlanjutan matapencaharian nelayan skala kecil karena kalah bersaing
dengan kapal-kapal perikanan asing yang umumnya berskala lebih besar;
berpotensi menyebabkan tumbangnya industri perikanan dalam negeri aki
bat kekurangan pasokan bahan baku: meningkatkan ketergantungan pada
importasi ikan untuk menyangga industri perikanan dalam negeri; dan lebih
parah lagi, illegal fishing oleh KIA yang merambah hingga ke wilayah per
airan laut teritorial, secara nyata melanggar kedaulatan NKRI. Adapun ille
gal fishing oleh Kll di wilayah laut kompetensi Organisasi-organisasi Pe
ngelolaan Perikanan Regional (Regional Fisheries Management Organiza-
tions/RFMOs) dan/atau di wilayah ZEE negara lain, dan/atau di laut lepas,
menyebabkan adanya penilalian dunia bahwa Indonesia tidak mampu me
ngelola mengendalikan armada perikanan nasionalnya. Hal ini dapat ber-
1 FAO, State o f Fisheries 2010