Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
28
berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga akan terjadi disintegrasi
bangsa. Bersumber dari berbagai paradigma nasional, khususnya Pancasila dan
landasan teori sumber daya manusia yang dipelajari seperti kepemimpinan nasional,
negarawan, kontemporer, visioner, transformatif. Bertitik tolak dari pemaknaan sumber
daya manusia inilah maka dalam sub-bab berikut ini akan dijelaskan bagaimana kondisi
objektif peningkatan kualitas sumber daya manusia saat ini, peningkatan kualitas sumber
daya manusia guna menghadapi persaingan teknologi global dalam rangka ketahanan
nasional serta permasalahan yang ditemukan.
12. Kondisi Sumber Daya Manusia Saat Ini.
Penduduk Indonesia yang berjumlah cukup besar, dimana sampai tahun 2011
saja sudah mencapai ± 234,24 juta jiwa dan terdiri dari 525 suku bangsa dengan laju
pertumbuhan penduduk sekitar 1,49%28 per tahun dapat menjadi modal pembangunan
bila memiliki kualitas yang memadai. Jumlah penduduk Indonesia usia muda lebih
banyak dibandingkan dengan usia tua. Jumlah anak kelompok usia 0-9 tahun sebanyak
45,93 juta jiwa, sedangkan anak usia 10-19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa, jadi tepat
pada Tahun 2045 ketika bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-100
tahun, maka mereka yang saat ini berusia 0-9 tahun akan berusia 35-45 tahun,
sedangkan yang usia 10-19 tahun akan berusia 45-54 tahun,29 dan ini merupakan modal
berharga dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia tentunya
dalam bidang pendidikan guna menghadapi persaingan teknologi global di masa
mendatang.
Hal ini mengacu pada konsep bahwa pembangunan dilaksanakan oleh rakyat dan
untuk rakyat, dimana manusia merupakan pelaku, pelaksana, dan penikmat
pembangunan. Artinya, dengan kualitas penduduk yang rendah, maka manusia akan
lebih banyak berperan sebagai penikmat dan kurang berperan sebagai pelaku dan
pelaksana pembangunan. Akhir-akhir ini pembicaraan tentang sumber daya manusia
semakin mengemuka. Hal ini tidak lepas dari kesadaran bersama bahwa manusia tidak
hanya sebagai penikmat pembangunan. Disamping itu muncul juga kesadaran bahwa
pembangunan tidak hanya bisa tergantung pada sumber kekayaan alam.
Permasalahan lain yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
masih rendahnya kualita sumber daya manusia di Indonesia yang diakibatkan oleh
kurangnya penguasaan IPTEK, karena sikap mental dan penguasaan IPTEK lah yang
dapat menjadi subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka
28 Ok®apfl£.com, Ekonomi, Jakarta,19/8/2011 .Pernyataan Deputi bid^g.Statistik Sosial BPS Arizal Ahnaf.
29 Republika. Rubrik Pendidikan-Membentuk G^^erasi Emas. 30 fvig^013. Hal-4.

