Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
36
Dan kembali ke akal sehatnya, dalam beberapa kasus hal ini tidak
terjadi.
Ekstremisme perilaku. Hal ini berlebihan dalam perilaku maya
tertentu termasuk di luar batas yang dapat diterima, jika tujuan
perilaku dalam dirinya sendiri dan karena membenci orang biasanya
bebas dari makna dan tanpa target. Ini tidak berhenti ketika orang
yang sama, tetapi berusaha untuk memaksa orang lain untuk
memenuhi apa yang dia lakpkan adalah untuk menindas atau secara
paksa, dan mungkin resor untuk agresi pada orang lain untuk
memaksa mereka untuk menerapkan apa yang dia inginkan.
Ekstremis mendominasi termasuk ekstremis religius, takut
berpikir dan keraguan dalam setiap penjelasan ilmiah agama dan
sejarah. Memahami pikiran dan mencoba fakta ide-ide orang-orang
menjadi pikiran, dan menolak pemahaman menyeluruh, pemahaman
agama bervariasi daH satu orang ke orang lain. Agama hanyalah
sebuah keyakinan, termasuk pertukaran campuran ide-idelogis dan
juga kesalahpahaman atau imajiner.26Ada beberapa manifestasi
ekstremisme religius adalah sebagai berikut:
''1) Tidak mengakui pendapat lain, intoleransi yang ekstrim
dan tidak mempertimbangkan kepentingan atau tujuan pokok
serta kondisi waktu dan tidak membuka jendela dialog,
dituduh eksklusi kebodohan, kesesatan, imoralitas dan dosa.
2) Mewajibkan masyarakat menekankan vonis dengan
non-ketaatan keadaan mereka dan menyangkal orang-orang
di dalamnya yang kuat dan yang lemah.
3) Penekanan tempat dan waktu di negara-negara non-
Muslim atau dengan rakyat pendatang baru Islam, ini harus
toleran dalam sub-isu dan masalah-masalah pertentangan,
mencakup Islam dengan orang-orang dari kebodohan dalam
26AI Khali Abdul Ghaffar. Dialog Peradaban Nomor 3752, 06/08/2012. Melawan Ekstremisme
Keagamaan dan Pencegahan